Making Love?

6.5K 361 9
                                    

Aku memutuskan memberanikan diri untuk menolong arga dengan bantuan radit dan rehan, dengan info dari rehan aku berhasil menemukan lokasi dimana arga di sekap.

Aku berlari sekuat tenagaku untuk bisa bersama dengan arga lagi.

Ku mohon, tetap lah bersamaku. Jangan pernah membuatku khawatir dan merindukan mu seperti ini.

Aku sakit, hatiku mencelos mendapati arga dengan keadaan seperti ini, keadaan yang membuatku ingin terus bersamanya, melindungi nya.

"Arga!!!"

Aku berteriak, tubuhku dipenuhi memar, aku baru saja menghajar orang-orang ayahnya dengan tanganku sendiri.

Aku baru saja mengeluarkan seluruh kekuatan yang tersembunyi dibalik rasa takutku, hanya demi seseorang. Seseorang yang selalu hadir di hari-hariku, seseorang yang mengubah jalan hidup ku dan mengubah pandangan ku padanya.

"Ku mohon sadarlah! Aku mohon!" Aku melepaskan semua simpul dan rantai yang membelenggu tubuh nya, tubuh hangat dan kekar yang selalu berusaha merengkuh ku tapi terus ku hindari, tubuh yang begitu kuat tetapi menyedihkan.

Aku berusaha membawanya keluar, aku tak akan membiarkan arga tersiksa lagi.

Aku tahu ia pria tangguh yang bisa memberontak, tapi aku juga tahu ia hanya bersifat seperti itu untuk menutupi kelemahannya.

Kesakitan dan derita yang ditanggungnya selalu terpancar di sudut damai wajah lelahnya.

Aku membawanya ke apartment ku dengan terseret-seret, radit dan rehan hanya membantuku berkelahi dan menelpon polisi selanjutnya aku berjuang sendiri.

Untuk hatiku, untuk seseorang yang mengaku kekasihku.

"Arga.. sampai kapan kamu pingsan?"

Jemariku bergetar hebat, aku takut terjadi sesuatu padanya, tapi aku juga tidak mau melibatkan dokter untuk sekarang.

Tapi apa yang harus ku lakukan? Sejak siang tadi arga masih tak sadarkan diri, tubuhnya pucat penuh memar, luka, dan dingin.

'Ini bukan akhir dari segalanya kan? Aku bisa melindungimu kan?'

Aku kembali menangisi kebodohanku, aku memeluk erat tubuh tak sadarkan diri itu, aku ingin melihatnya tersenyum ke arahku.

Aku kehabisan akal ku untuk bertindak, aku terlalu lembek dan lemah, aku menyakiti diriku sendiri.

"Ba--gas"

Aku mengerjap, tak percaya. Aku melihat ke depan ku, tangan besarnya merengkuhku. Sudut bibirnya bergerak menyebut namaku.

Aku tersenyum, aku memeluknya semakin erat, air mataku masih membanjiri tapi aku tahu ini yang disebut orang lain dengan air mata bahagia.

-----------**------------

ARGA POV'S

Bagas menangis sejadi-jadinya sambil memeluk ku, aku berusaha bangkit dari posisiku.

Meraih tubuh nya yang bergetar hebat.

"Sssttt.. diamlah, aku bersamamu."

Bagas tersenyum menatap ku, matanya sembab.

Bajunya terlihat kotor dan tubuhnya, dengan cepat aku menarik lengan nya melihat beberapa memar, di kakinya dan pipinya.

"Berkelahi?"

"Bodoh! Aku dihajar dan menghajar untuk menyelamatkan mu!"

Bagas memukul dadaku ringan, aku kembali merengkuhnya dan mengecup kedua matanya, aku sangat merindukannya.

That's ambition? or Love? (BoyXBoy)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora