Day 4 : I don't think this is love

5.2K 386 11
                                    

Maaf sudah membuat kalian menunggu haha, hari ini hari yang cukup menyebalkan.

Selamat tahun baru 2015! Para readers yang setia dan para voters yang selalu mendukung ku.

OK LET’S READ!

-------------------**-------------------

Bagas berlari memasuki kampus nya karena sudah terlambat setengah jam untuk menghadiri jadwal nya.

Bagaimana bagas bisa berada di kampus saat ini? Padahal tadi malam ia tertidur ditempat arga, ya itulah bagas sedikit ajaib kurasa, atau athour nya saja yang tidak mau membuang banyak paragraph untuk menceritakan nya, haha baik kalian akan tahu bagaimana bagas bisa pulang dan sekarang berlari-lari menyusuri koridor kampus.

Flashback

Bagas terbangun dari tidur nyenyak nya saat jam sudah menunjuk kan pukul 08.35 pagi, bagas menguap lebar, dan merenggangkan otot-otot nya agar tubuhnya rileks, bagas berdiri dan berjalan pelan ke kamar mandi, ia masih belum menyadari kalau dia masih berada di kamar arga, saat bagas membuka pintu kamar mandi, mungkin karena mata nya masih mengantuk dia jadi tidak terlalu menyadari kamar ini berbeda dari kamar nya, bagas perlahan masuk ke kamar mandi dan saat ia akan ke bath up “AAAAAAAA!! Kampret apaan itu?!!” bagas melonjak-lonjak kaget seperti orang gila, melihat pemandangan yang padahal bisa dibilang menguntungkan, tapi tidak bagi bagas.

“Bagas! Diam! Kamu bikin rebut pagi-pagi tahu gak?!” seorang pria berdiri dibawah shower, tanpa sehelai pakaian punya dia arga, arga mengerut tak mengerti pada bagas yang masih saja melonjak-lonjak ditempat nya, “a-anu kamu pakai baju dong!” bagas menutup wajah nya dengan sebelah tangan nya.

“Eh? Aku kan lagi mandi, ngapain pakai baju?” arga mengusap-ngusap shampoo pada rambut nya, dan melirik bagas sembari memasang wajah mesum nya. “GAHHH!” bagas berlari keluar kamar mandi dan menutup pintu kamar mandi itu dengan kencang. “hahaha, lagian ngapain main masuk sembarangan!” gelak tawa arga menggema dari dalam.

Bagas menutup telinga nya, dan membuat wajah sebal “dasar gila!” seru bagas, bagas berjalan menuju ranjang arga, mengambil tas nya yang berada di dekat nakas. Dan berjalan keluar kamar, ‘pulang aja deh, daripada gila disini’ bagas segera lari menuju tangga, dan turun ke bawah, wanita paruh baya yang kemarin menyapa nya heran melihat bagas yang nampak terbirit-birit seperti maling itu, “ada apa den?” Tanya wanita itu, bagas menggeleng “aku pulang, tolong bilangin ke arga ya bi..” jawab bagas segera berjalan ke pintu depan, wanita paruh baya itu hanya mengangguk dan bergegas membukakan pintu untuk bagas.

Dan begitulah bagas bisa pulang ke rumah nya dengan mata yang lecet karena ternodai pemandangan tubuh arga.

Flashback end

Bagas masuk ke ruangan belajar nya, yang kini sudah diisi oleh dosen. “permisi, maaf saya terlambat.” Bagas berdiri dengan canggung di depan pintu, dosen itu menatap bagas, dan mempersilahkan bagas masuk. Bagas masuk ke dalam ruangan itu, dan tanpa disadari mata yang melecehkan nya seperti biasa menatap nya dingin, bagas sedikit bergidik dan menatap heran ‘hah? Ga salah? Itu anak udah ada dikelas..’ bagas pun duduk di kursi nya dengan tenang.

ARGA POV’S

Aku menatap bagas yang kini sudah duduk di kursinya, dia membuat wajah yang menyebalkan, sepertinya bagas sedang moody. Aku membalikkan badan ku kembali ke depan dan memperhatikan pelajaran yang sedang berlangsung.

“rentang jarak yang dimiliki subjek foto untuk menghasilkan variasi ketajaman/focus pada foto yang dihasilkan, atau bisa di sebut DOF…” dosen itu menjelaskan materi komposisi digital, aku menatap layar proyektor yang menayangkan beberapa contoh gambar yang dijelaskan. Entah kenapa suasana hati ku hari ini sedang cerah, jadi aku tidak berkeinginan lari dari pelajaran, seperti yang biasa ku lakukan.

That's ambition? or Love? (BoyXBoy)Место, где живут истории. Откройте их для себя