Didedikasikan untuk zhrneka
Apa bedanya nunggu dan menunggu?
Heranwkwkwk
***
"Aku tidak keberatan menunggumu. Karena aku tahu, ada kebahagiaan setelah penantian panjang ini~"
---LENUM---
•••
FLASHBACK....
"Berhenti, Kallistei!"
"Kau tidak bisa pergi bersamanya! Kau hanya milikku!"
Dewi Hanum terus memacu kudanya cepat. Mengabaikan teriakan Dewa Aksya yang memintanya berhenti. Tidak. Setelah ia pergi sejauh ini. Iblis Leozard menunggunya. Jarak kudanya dengan kuda mantan suaminya itu cukup jauh. Namun seketika, kudanya memekik sebelum berhenti saat seseorang berada di depannya---menghalangi jalannya.
Dewa Aksya.
Mata indah beriris coklat madu itu memandangnya tajam. Di pandang setajam itu tak membuat Dewi Hanum gentar. Namun manik birunya berpendar cemas. Iblis Leozard tengah menunggunya di dataran himalaya. Jika ia meladeni Dewa Aksya sekarang, ia akan terlambat dan kehilangan sang iblis.
"Jika kau menganggap aku akan melepaskanmu dengan ikhlas seperti keempat dewa lainnya...," Dari atas kudanya, Dewa Aksya berkata dalam kemarahan yang membeku. "Maka kau salah, Sayang."
"Tapi, aku ingin lepas darimu, Ares."
Rahang Dewa Aksya mengeras. "Sampai kapan pun aku tak, 'kan melepaskanmu! Terlebih untuk iblis terkutuk itu!"
"Jaga bicaramu, Wahai Dewa," gertak sang dewi memperingatkan.
"Bagus. Baru sehari kau bersamanya dan sudah pandai melawan suamimu?" Suara Dewa Aksya terdengar mengejek. "Jauhi dia, Kallistei. Dia hanya membawa pengaruh buruk untukmu."
YOU ARE READING
Permaisuriku~
Fantasy[BUKAN NOVEL TERJEMAH] "Tiada kasta dalam cinta," .. Dewi Harnum adalah seorang pelayan di suatu Kerajaan. Ia selalu menggunakan selendang untuk menutupi wajah cantiknya, karena takut, jika kecantikannya akan menimbulkan perpecahan di masa depan. Ia...