Bab 24. Hari Kebangkitan Cinta

14.7K 1.4K 289
                                    

"Jodohmu tak, 'kan tertukar. Karena Tuhan tak mungkin keliru dalam menyatukan tulang rusuk semua ciptaan-Nya~"

---BeautifulSea25---



Paviliun Melati, Anye's Bedroom, Hareem's Pangeran Leonard---Alaska's Kingdom, Alaska

Matahari tengah meninggi di atas langit yang indah. Sengatan sinar nya membuat kebanyakan orang mengeluh. Cuaca hari ini sangat panas---lebih panas dari biasa nya, seolah Sang Surya tengah meluapkan kemurkaan nya pada bumi dan seisi nya.

Di kamar mewah nya, Selir Anye tengah duduk bersandar nyaman di kepala ranjang dengan berselonjor kaki. Ia tersenyum saat menerima teh hijau dari Sina dan menikmati teh kesukaan nya dengan khidmat. Selir Anye merasa keadaan nya sudah jauh lebih baik dari sebelum nya, walau wajah cantik nya masih sedikit hangat dan pucat.

"Kau harus banyak istirahat, Yang Mulia Selir. Agar kau segera pulih," ucap Sina perhatian sembari memijat kaki Selir Anye dengan gerakan yang tepat.

 Agar kau segera pulih," ucap Sina perhatian sembari memijat kaki Selir Anye dengan gerakan yang tepat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selir Anye tersenyum lembut---merasa terharu sekaligus bahagia dengan perhatian Sina pada nya. "Terimakasih, Sina." ucap nya kembali menyesap teh hijau nya perlahan.

Sina tersenyum tipis.

Teringat sesuatu, Selir Anye menatap Sina serius. "Siapa gadis yang telah menyembuhkanku, Sina?"

"Nama nya---Kaalillya, Yang Mulia Selir."

"Kaalillya?" beo Selir Anye heran---merasa familiar dengan nama indah tersebut. "Aku belum berterimakasih pada nya. Tolong bantu aku menemui nya, Sina." pinta Selir Anye hendak beranjak dari ranjang nya, namun Sina dengan sigap mencegahnya. "Sina..." tegur Selir Anye tak suka.

"Maafkan aku, Yang Mulia Selir. Tetapi, Kaalillya berpesan---kau harus banyak istirahat."

"Tetapi, aku ingin berterimakasih pada nya, Sina!" protes Selir Anye. "Lagipula aku sudah merasa lebih baik." tambah nya membujuk.

Sina menggeleng tegas. "Kau masih pucat. Tubuh mu pun masih sedikit hangat." Sina bersikukuh. Selir Anye merengut sebal. "Kau bisa memanggil Kaalillya kemari jika memang ingin berterimakasih, Yang Mulia Selir." tambah Sina tegas.

"Tetapi, aku ingin menemui nya secara langsung!"

Sina menggeleng lagi. "Kau bisa menemui nya di Kerajaan Borealis, Yang Mulia Selir. Kaalillya sudah meninggalkan Kerajaan Alaska pagi tadi."

"Apa?!"

Sina mengangguk. "Pangeran Leoneel tidak senang dengan keberadaan pelayan Kaalillya di Istana ini." jelas nya.

"Pangeran Leoneel? Dia telah kembali?" Selir Anye mengernyit---menatap Sina penuh tanya.

Sina mengangguk. Ia menceritakan semua nya---mulai dari pelayan Babli, hinaan pada Dewi Harnum di ruang rapat Kerajaan hingga kepergian nya dari Kerajaan Alaska yang tak membawa apapun, kecuali tubuh, pakaian dan patung Dewi Mata. Semua Sina jelaskan dengan jujur---tanpa kebohongan sedikitpun.

Permaisuriku~Where stories live. Discover now