Bab 6. Harum Sang Permaisuri

24.8K 2.5K 57
                                    

"Hati ini mengenali pemilik nya. Aku merasa ... Jika kau berada di dekat ku, Permaisuri ku. Tetapi kau di mana? Manik ini tak bisa menggapai mu namun terus mencarimu~"

- Leonard De Zeuss



Halaman Pelatihan Perang---Bringtham's Castle

"Bagaimana pasukan kita, Jenderal?"

Jenderal Alac yang tengah melatih pasukan pun menoleh---menatap Sang Raja sekilas lalu menunduk hormat. "Pasukan kita terlatih lebih hebat setelah kedatangan Jenderal Lathan, Yang Mulia."

"Lalu bagaimana dengan pasukan yang di kirim oleh Kerajaan Alaska?" tanya Raja Ordos.

"Mereka jauh lebih kuat dan hebat di banding pasukan kita, Yang Mulia. Jika kedua pasukan di gabung---maka akan lebih dari cukup untuk menghadapi pasukan musuh, Yang Mulia." jelas Jenderal Alac.

Raja Ordos mengangguk puas. Ia menatap Jenderal Lathan yang tengah melatih pasukan nya lekat. Ketegasan dan kedisplinan Jenderal terbaik yang Alaska miliki dalam mendidik---melatih pasukan membuat Sang Raja takjub. Strategi dan kemampuan nya sangat patut di acungi jempol.

"Bukankah dia adalah pelayan pribadi Pangeran Mahkota?" tanya Raja Ordos memicingkan mata saat melihat Jenderal Lathan.

Jenderal Alac mengangguk. "Benar sekali, Yang Mulia."

"Tidak heran mengapa Jenderal Lathan begitu terlatih. Pangeran Mahkota pasti menempa nya dengan keras."

"Jenderal nya saja sudah begitu menganggumkan---apalagi dengan Pangeran Mahkota? Pasti lebih mengagumkan, Yang Mulia." ucap Jenderal Alac. Raja Ordos mengangguk. "Jika Pangeran Mahkota yang memimpin perang, maka---"

"Jangan bahas itu, Jenderal." sela Raja Ordos cepat---menahan kesal. "Raja Alardo sendiri yang akan memimpin perang itu." tambah nya bangga.

Jenderal Alac mengangguk.

"Tetapi aku ingin bertemu dengan putera nya---bukan Ayah nya,"

Mereka menoleh---melihat seorang puteri cantik dengan busana bangsawan tengah berjalan anggun---menghampiri mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka menoleh---melihat seorang puteri cantik dengan busana bangsawan tengah berjalan anggun---menghampiri mereka.

"Salam, Tuan Putri," sapa Jenderal Alac menundukkan sedikit kepala nya hormat.

Putri Ofamur bergeming. Ia menatap Ayah nya kesal. "Ayahanda sudah berjanji pada ku akan membuat Pangeran Mahkota datang ke Istana kita. Tetapi---sekarang apa? Ayahanda berbohong pada ku."

Permaisuriku~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang