Bab 1. Kecantikan Seorang Pelayan

34.1K 3.8K 69
                                    

"Kecantikan ini akan membawa masalah jika ku perlihatkan~"

- Dewi Harnum



10 Tahun Kemudian...

Ambar's Bedroom---Borealis's Castle

"Tuan Putri memanggil hamba?"

Putri Ambar menoleh ke sumber suara---menatap seorang Pelayan berparas ayu yang tengah menunduk hormat itu dengan dengusan sebal.

"Menurutmu apa?!" tanya balik Putri Ambar kesal.

Bibir Pelayan itu mengusung senyum sesal. Wajahnya tak terlihat karena selendang yang menutupi hampir seluruh wajahnya kecuali bibirnya. "Maaf, Tuan Putri. Hamba tadi ke dapur Istana dulu untuk menyiapkan makanan semua orang,"

"Bukankah Pelayan dapur Istana ada? Lalu kenapa kau yang membuat makanan?" tanya Putri Ambar sembari mengerutkan kening bingung.

"Pelayan dapur Istana memang ada, Tuan Putri. Tetapi beberapa Pelayan tidak masuk hari ini, jadi---"

"Jadi Ibuku memintamu ke dapur untuk membantu, begitu?" potong Putri Ambar cepat.

"Ya, Tuan Putri."

Putri Ambar mendengus. "Baiklah, baiklah. Cepat kemari, Harnum. Aku memerlukanmu untuk menyiapkanku,"

Dewi Harnum berjalan---menghampiri Putri Ambar dan dengan sigap meriasnya secantik mungkin. "Anda ingin pergi, Tuan Putri?" tanyanya sopan namun tetap fokus pada kegiatannya.

Kini, tangan mungilnya dengan lincah merias rambut panjang Putri Ambar.

"Ya. Pangeran dari Kerajaan Lahore akan datang. Ia memintaku untuk menemaninya berjalan-jalan selama ia di sini," jawab Putri Ambar menatap Dewi Harnum lewat kaca riasnya.

"Kau tahu?" Dewi Harnum menggeleng. "Payah!" decak Putri Ambar sebal. Dewi Harnum tersenyum kecil. "Ia adalah Pengeran yang sangat tampan, kuat dan pemberani. Ia merangkul semua kasta dan golongan layaknya keluarga sendiri."

Dewi Harnum mengernyit. "Termasuk para Pelayan, Tuan Putri?"

"Ya," jawab Putri Ambar mantap. "Dia sangat baik, Harnum. Aku hanya takut akan jatuh cinta pada pesonanya," decaknya penuh kekaguman.

"Anda menyukainya, Tuan Putri?"

"Sedikit," cengir Putri Ambar lebar.

Dewi Harnum tersenyum kecil. "Sudah selesai, Tuan Putri," ucapnya saat pekerjaannya telah selesai.

Kini, ia berjalan---mendekati dan merapikan ranjang tidur Putri Ambar yang berantakan---meninggalkan Sang Tuan Putri yang tengah tertegun saat melihat penampilannya.

"Apa itu aku?" tanya Putri Ambar tak percaya saat melihat pantulan dirinya di cermin.

"Menurut Anda siapa?" tanya Dewi Harnum sembari terkikik geli.

Putri Ambar tersenyum lebar. Ia mematut dirinya kembali di cermin sembari memainkan rambut yang tersampir di pundak kanannya dengan anggun.

Permaisuriku~Où les histoires vivent. Découvrez maintenant