Bab 9. Kembali ke Istana

19.7K 1.8K 62
                                    

WARNING!!!

Ada scene ++ nya! Bijak dalam membaca and it's not a child.

So ... A child, hush ... Hush:p

***

"Sejauh apapun kamu pergi, tempat mu yang sebenar nya tetaplah di sini---di kampung halaman mu~"

- BeautifulSea25



Lahore's Castle

Suasana di Kerajaan India terbesar itu tampak begitu tenang dan damai. Langit tampak cerah dan matahari yang bersinar begitu menyilaukan sekaligus menyejukan. Sebuah dengungan yang khas dari terompet Kerajaan menggema---menyambut kepulangan Pangeran Mahkota Kerajaan tersebut.

Kuda putih yang di tunggangi nya berhenti tepat di halaman depan Istana. Seluruh anggota Kerajaan berdiri di depan pintu Kerajaan---seolah kedatangan nya telah di ketahui dan di sambut penuh sukacita.

 Seluruh anggota Kerajaan berdiri di depan pintu Kerajaan---seolah kedatangan nya telah di ketahui dan di sambut penuh sukacita

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pangeran Laksya berjalan, berdiri di hadapan seorang wanita paruh baya yang membawa sebuah nampan di tangan nya. "Salam," sapa nya pada semua orang ramah.

"Salam, Pangeran." balas mereka serempak.

Ibu Pangeran Lahore---Ratu Kayani mulai menyambut putera kesayangan nya. Ia membuat gerakan berputar beberapa kali pada baki yang di bawa nya tepat di depan wajah putera nya. Setelah baki itu berhenti berputar, ia memakaikan tika pada dahi Pangeran Laksya dan menaburi kepala nya dengan sedikit kelopak bunga matahari.

Setelah segala nya selesai, ia memberikan baki tersebut pada pelayan yang berdiri di belakang nya.

Ratu Kayani memeluk putera nya erat. "Selamat datang, putera ku. Ibu sangat merindukan mu," ucap nya bahagia.

Pangeran Laksya tersenyum tipis lalu membalas pelukan Ibu nya.

Setelah pelukan itu terlepas, giliran Ayah Pangeran Lahore---Raja Vansh memeluk putera nya. "Selamat datang, Nak." ucap nya mengurai pelukan mereka.

"Apa kau ingin makan dulu, Nak? Ibu sudah menyiapkan makanan kesukaan mu."

"Puding Beras?"

Ratu Kayani menyengir kuda. "Ibu melupakan yang satu itu." ringis nya sedikit sesal.

"Tidak masalah." Pangeran Laksya menggedikan bahu acuh. "Tetapi ... Apa Ibu bisa membuatkan nya untuk ku?" tanya nya menatap Ratu Kayani lekat.

"Tentu saja. Apapun untuk mu, Nak." jawab Ratu Kayani mengusap lembut wajah putera nya. "Selama Ibu membuat Puding Beras, kau bisa memakan yang lain dulu." tambah nya.

Permaisuriku~Where stories live. Discover now