26. Wendy x Irene

584 57 5
                                    

Title: Wish Tree
-------
Play media slide ke dua

Title: Wish Tree-------Play media slide ke dua

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

3rd Person POV

Musim dingin di akhir tahun, salju mulai memenuhi setiap sudut jalanan. Rumah - rumah mulai dihiasi oleh beberapa pernak - pernik karena memang beberapa hari lagi menjelang natal. Aura positif dan kehangatan, baik antar keluarga mau pun teman mulai bertebaran di mana - mana. Tak jarang dari orang - orang tersebut berharap the magic of Christmas akan datang pada mereka.

Sama halnya dengan seorang wanita yang tengah berdiri menatap pohon natal besar di pusat kota. Dia Irene, dengan senyum yang tak luntur dari bibirnya dan jemari yang saling bertautan ia berharap keajaiban natal akan datang padanya tahun ini.

Satu - satunya harapan yang selalu ia minta setiap tahun dan belum terwujud sampai sekarang. Inginnya Irene hanya satu, "pertemukan aku kembali dengannya."

Wanita itu bergumam pelan, kemudian membalikan tubuhnya masih dengan mata yang menatap pohon natal yang sedari tadi ia pandangi. Sampai wanita itu tidak menyadari jika ada orang lain yang berjalan berlawanan arah dengannya.

Wanita asing itu juga tak memperhatikan sekitarnya, terlalu fokus pada ponsel dalam genggaman tangan. Sampai tiba - tiba dua wanita itu bertabrakan.

Irene yang posisinya berada jauh dari kata berjalan dengan baik akhirnya jatuh, tak sampai di situ. Tubuh wanita asing itu juga menimpa tubuh mungilnya karena kehilangan keseimbangan. Membuat ia sedikit mengerang kesakitan dan membuat si wanita asing menyadari posisinya saat ini.

"Ah maafkan aku, aku tak memperhatikan langkahku." Buru - buru wanita itu berdiri dari atas tubuh Irene, mengabaikan ponselnya yang entah terlempar ke mana. Ia lebih memilih menolong Irene terlebih dahulu.

"Ya ya aku juga tak memperhatikan jalan." Sahut Irene sembari menerima uluran tangan wanita itu, kemudian mendongak untuk sekedar melihat wajahnya.

Namun Baik Irene maupun wanita itu justru terpaku saat saling menatap antara satu dengan yang lain.

Keheningan menyapa mereka beberapa saat, membuat orang yang berlalu lalang di sekitar mereka menatap dengan aneh. Bayangkan saja, dua wanita yang begitu memesona saling menatap tanpa kata di tengah jalan. Dengan jarak yang cukup dekat, sebagian orang pasti berspekulasi bahwa dua orang itu tengah dalam keadaan bertengkar.

Irene menghela nafasnya kemudian memecah keheningan di antara mereka terlebih dahulu, "banyak yang harus kau jelaskan padaku, Wendy."

Wanita yang dipanggil Wendy oleh Irene tersebut menganggukkan kepalanya, kemudian memungut ponselnya yang tergeletak di sebelah kaki Irene yang ternyata sudah dalam keadaan mati total. Entah karena terbanting atau karena terkena buliran salju.

Only One ShotWhere stories live. Discover now