5. Shani X gracia

1.8K 114 4
                                    

Title : Tresno Marang Tonggo
-------------

Title : Tresno Marang Tonggo-------------

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

3rd Person POV

"Psst... pssst." Seorang gadis melongokan kepalanya dari balik tembok pembatas rumahnya dengan rumah tetangganya.

Gadis lainnya yang tengah membaca sebuah buku di teras rumahnya pun merasa terusik dan mau tidak mau menolehkan kepalanya pada gadis yang bertetangga dengannya itu.

"Sini bentar deh Ci." Pinta gadis yang melongokkan kepalanya tadi

Gadis yang tengah membaca tadi pun memutar bola matanya dengan malas.Tetapi tetap menurutin keinginan tetangganya. "Apa sih Gre? Kan bisa langsung dateng ke rumah aja ngga usah ngintip dari balik tembok gitu."

Gadis yang dipanggil Gre tadi hanya menampilkan senyum gigi gingsulnya.

"Main yuk Ci." Sambung gadi itu.

Gadis yang dipanggil Ci tadi hanya memicingkan matanya, "kita udah kuliah Gre, masih aja main."

Gadis yang dipanggil Gre tadi tanpa aba - aba langsung melompat melewati tembok pembatas hingga sampai ke halaman tetangganya.

"Ya ngga apa Ci, kan biar bahagia."

"Gracia, Gracia. Kamu ada ada aja deh." Gadis yang dipanggil Ci tadi melenggang masuk ke dalam rumah tanpa menggubris ucapan tetangganya.

Gadis pecicilan tadi ternyata bernama Gracia.

"Ci Shani mah ngga seru." Teriak Gracia pada Shani.

Tak ada sahutan lagi, gadis yang tadi membaca di teras rumahnya yang ternyata bernama Shani itu telah hilang dari pandangan Gracia.

Tak kehabisan akal untuk mengajak tetangganya itu bermain, Gracia segera berlalu menuju rumahnya untuk mengambil sepeda.

"Cici sepedaan yuuuk." Teriak Gracia setelah tiba di depan gerbang rumah Shani.

Tak ada sahutan dari sang empunya rumah, tapi tak membuat niat Gracia surut.

"Ci Shani, keluar deh. Gre boncengin sini."

Tak lama setelah itu Shani pun keluar rumah dengan wajah masamnya. "Gracia ngga pake teriak - teriak bisa ngga sih?"

Gracia terkekeh mendengar gerutuan Shani, "salah siapa Cici ngga keluar - keluar."

Shani menghela nafasnya jengah menghadapi tetangganya itu.

"Yuk sepedaan Ci." Gracia menarik lengan Shani agar mendekat padanya, lalu turun dari atas sepeda.

"Loh ngapain turun?" Shani menatap bingung pada Gracia.

"Kan tuaan Cici, ya udah Cici lah yang boncengin Gre." Ucap Gracia tanpa bersalah, lalu gadis cantik itu menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Untung tetangga, kalo engga udah aku sentil empedu kamu Gre."

Respon Gracia hanya terkekeh melihat Shani seperti terpaksa menaiki sepedanya.

Only One ShotWhere stories live. Discover now