15. Chaeryeong X Yeji

835 48 8
                                    

Title : Kau yang Selalu Hidup (dalam sebuah tulisan)
-----------------------
3rd Person POV

Kelopak bunga sakura mulai berguguran, berserakan memenuhi jalanan. Namun, hal itu justru menambah keindahan dan pemandangan tersendiri bagi para pejalan kaki, memberi kesan seakan - akan tengah berada di negri dongeng. Tak jarang juga bunga berwarna merah jambu itu jatuh di atas kepala para penikmat kelopaknya.

Seperti saat ini, sebuah kelopak bunga sakura secara tak sengaja jatuh di atas kepala Chaeryeong. Terselip diantara helai - helai rambut panjangnya.

Chaeryeong melirik kelopak tadi sebelum sebuah tangan terulur untuk menyingkirkanya. Ya walau pada nyatanya lirikan itu berbuah sia - sia, tak mungkinkan kita dapat melihat sesuatu di atas kepala sendiri tanpa bantuan dari cermin atau sejenisnya.

"Bunga sakura pun menyukaimu." Chaeryeong terkekeh pelan mendengar celotehan orang di sampingnya.

Orang yang juga menyingkirkan kelopak sakura dari atas kepalanya, dia Yeji. Gadis yang selalu ada untuk Chaeryeong, gadis yang sangat berarti bagi Chaeryeong. Dia adalah kekasih Chaeryeong.

"Namun aku lebih menyukaimu dari pada apapun." Sahut Chaeryeong lalu menautkan jemarinya dengan milik Yeji.

Jemari mereka bertautan dengan sempurna, seakan memang saling tercipta antara satu sama lain. Yeji untuk Chaeryeong begitupun sebaliknya.

Kebetulan hari ini tepat dua tahun semenjak mereka berpacaran, tak seperti orang berpacaran pada umumnya yang memberi kejutan saat hari jadi mereka. Yeji hanya ingin menghabiskan sepanjang hari dengan Chaeryeong, berjalan - jalan menikmati guguran kelopak bunga abadi dengan bergandeng tangan. Menciptakan kenangan manis yang tak seorangpun bisa menyamainya.

"Mau es krim?" Yeji menunjuk penjual es krim di dekat taman yang tengah mereka lewati dengan dagunya.

Tak mau menolak, Chaeryeong menganggukan kepalanya dengan semangat.

"Tunggulah di bangku sebelah sana, aku akan menyusulmu." Yeji mengacak rambut gadis yang lebih muda setahun darinya itu kemudian berlalu untuk membeli dua cone es krim.

Chaeryeong mengangguk kemudian membawa langkahnya menuju bangku yang dimaksud oleh kekasihnya tadi, mendudukan diri dengan tenang sembari menutup matanya lalu menarik nafas dalam - dalam. Ia sangat menyukai aroma musim gugur seperti ini, atau lebih tepatnya aroma bunga sakura.

Senyum Chaeryeong seketika terkembang saat merasakan benda dingin sedikit menyentuh ujung hidungnya, "jangan terlalu sering memejam seperti itu."

"Memang kenapa?" Sahut Chaeryeong sembari menjilat es krim coklat pemberian Yeji.

Gadis bermata kucing itu tertawa pelan kemudian menggeleng, "hanya saja kau terlihat sangat memesona."

Semburat merah berhasil muncul di kedua pipi Chaeryeong setelah mendengar ucapan kekasihnya itu. Yeji merupakan tipe orang yang sedikit berbicara, namun jangan salah. Jika soal memuji kekasihnya, ia adalah juaranya. Singkat namun mengena hingga dapat membuat Chaeryeong merasakan kepakan lembut sayap kupu - kupu di perutnya.

"Apa yang ingin kau lakukan hari ini?" Yeji melemparkan pertanyaan pada orang yang amat ia cintai itu sembari mengigit cone es krim miliknya.

Chaeryeong menggidikan bahunya, "hanya denganmu saja aku sudah merasa cukup."

"Begitukah? Tapikan sekarang hari jadi kita."

Chaeryeong memutar tubuhnya sehingga bisa berhadapan dengan Yeji, kemudian menggengam tangan kiri gadis yang lebih tua darinya itu.

"Apa bedanya hari ini dengan hari - hari lainya? Apakah setelah hari ini cintamu terhadapku akan berkurang? Tidak kan?"

Yeji mengangguk samar, membenarkan ucapan panjang Chaeryeong.

Only One ShotWhere stories live. Discover now