47. Jennie X Jisoo

47 3 1
                                    

Title: don't you dare to love me
--------------

Jisoo terbangun dari tidurnya yang nyenyak saat ponsel kepunyaannya yang berada di samping tempat tidur bergetar, menandakan jika ada panggilan masuk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jisoo terbangun dari tidurnya yang nyenyak saat ponsel kepunyaannya yang berada di samping tempat tidur bergetar, menandakan jika ada panggilan masuk.

"Halo?" Sapa Jisoo tanpa melihat nama yang tertera di layar ponselnya.

"Jisoo, aku sudah di bawah."

Tidak langsung menanggapi, wanita itu justru memilih meregangkan badannya terlebih dahulu. Kemudian duduk bersandar pada tempat tidurnya. Barulah setelah itu menanggapi lawan bicaranya, karena dia tahu betul dengan siapa ia tengah mengobrol saat ini. "Naik dulu saja Jen, aku baru bangun."

Jen, Jennie lebih tepatnya, memutus panggilan antara dirinya dengan Jisoo. Kemudian gadis berpipi chubby itu menaiki lift agar dapat sampai ke unit apartemen milik Jisoo yang berada di lantai paling atas. Terkadang Jennie sangat kesal karena harus menaiki lift terlalu lama. Salahkan saja Jisoo itu.

Beberapa bulan belakangan ini memang hubungan keduanya bisa dibilang sangat akrab, terbukti dengan betapa rajinnya Jennie berkunjung ke tempat Jisoo dan betapa seringnya mereka keluar entah sekedar untuk makan bersama ataupun membahas tentang pekerjaan.

Benar, titik awal pertemuan mereka adalah saat Jisoo secara tiba tiba ingin merintis brand fashionnya sendiri, kemudian salah seorang temannya menyarakan agar dia bekerja sama dengan Jennie yang merupakan seorang designer mode. Kemudian pertemanan mereka berlanjut di luar dari urusan pekerjaan itu.

"Mau sarapan apa?" Tanya Jennie begitu memasuki unit milik Jisoo. Sudah biasa juga baginya untuk membuatkan sarapan Jisoo.

Sedangkan si empunya ruangan yang masih duduk termenung di depan televisi setelah sebelumnya menyeduh secangkir kopi itu hanya mengangkat alisnya, pertanda ia sendiri bingung ingin makan apa.

Jangan tanya juga mengapa Jennie bisa dengan seenaknya masuk ke kediaman Jisoo. Ya karena memang Jisoo dengan senang hati memberikan pin apartemennya.

"Ya sudah makan saja ini." Ucap Jennie sembari meletakkan sekantong penuh pastry di hadapan Jisoo kemudian mendudukkan diri dengan nyaman di samping wanita yang masih mengenakan piyama itu.

Jisoo tersenyum manis sebelum mengambil buah tangan dari Jennie tadi. "Thanks Jen, kau selalu saja repot repot."

"Tidak tidak, lagi pula aku juga kebetulan lewat." Jennie mengibas ngibaskan tangannya di depan wajah Jisoo, agar wanita itu tidak dapat melihat ekspresinya karena memang ia berbohong. Tidak ada yang namanya kebetulan, Jennie memang dengan sengaja ingin mengunjungi Jisoo.

Setelah itu tidak ada lagi obrolan diantara mereka. Jisoo yang tengah sibuk mengunyah pastry pemberian Jennie. Dan Jennie, dengan tenang hanya menyangga dagunya dengan sebelah tangan sembari memperhatikan Jisoo.

Only One ShotWhere stories live. Discover now