14.Poison of death flower's

13.3K 597 11
                                    

Warning typo bertebaran

Happy reading 😘

Di saat semua orang merasa panik dan cemas akan keadaan Alessya sang pelaku yang tak lain adalah selir Caitlin tampak tenang kini ia tengah terduduk santai di ranjangnya sembari menyesap anggur merah dari gelasnya dengan khidmat menikmati setiap tetes minuman yang memabukkan itu

"Huh....nikmat sekali"gumamnya setelah menyesap anggur itu ,perlahan ia bangkit dari duduknya dan berjalan dengan anggun menuju ke balkon lalu berdiri disana memandangi beberapa kesatria dan pelayan yang sibuk hilir mudik dengan panik

Dengan senyum manis nya ia kembali menyesap cairan itu ,ia terlihat sangat senang melihat hal itu ,itu seperti totonnan menarik baginya apa lagi saat melihat tangan kanan aldrick pergi menunggangi kudanya dengan tergesa menambah senyum di bibirnya yang manis

"Dia tidak akan selamat,tidak akan pernah"gumamnya dengan serigaianya membuat beberapa pelayan kepercayaannya yang baru saja masuk merasakan aura mengerikan dari sang selir

"Aimo"panggilnya tak beberapa lama kemudian aimo masuk ke dalam dan menghampiri Caitlin dengan langkah lebarnya

"Bunuh dia"

"Siapa yang anda maksud yang mulia"tanya aimo binggung

"Siapa lagi ,tentu saja tangan kanan aldrick yang kini sedang pergi ke suatu tempat"ujar Caitlin dengan senyum misteriusnya"dan habisi juga seseorang untuk ku ,bunuh orang yang mengetahui aku yang telah meracuni alessya"lanjutnya yang lagi-lagi membuat aimo binggung

"Siapa yang mulia ?,apa ada seseorang yang mengetahuinya selain hamba "tanya aimo

"Tentu saja orang yang membuatkannya ,bunuh dia untuk ku sebelum dia di temukan aldrick dan membuka mulut kotornya itu"jelas Caitlin dengan senyum manis nya yang membuat aimo tak sanggup untuk menolaknya

"Baik yang mulia , apapun itu"

.
.
.

Alessya masih setia terbujur kaku di atas ranjang, matanya masih tertutup rapat tak ada tanda-tanda sedikit pun bahwa ia akan terbangun dari tidur panjangnya membuat aldrick frustasi akan hal itu

"Kapan dia akan bangun"tanya aldrick sendu yang entah sudah ke berapa kalinya ,disini ia masih setia menggenggam tangan pucat alessya yang dingin

"Tenanglah yang mulia nona pasti akan bangun ,bukan kah tabib sudah memberikan penawar racunnya"ujar Erick menenangkan sang junjungan yang sedari tadi kalut dan murka pada siapapun orang yang ia lihat

Ah... mengingat kata-kata tabib yang menyatakan alessya telah di racuni membuat aldrick kembali tersulut

Flash back

Setelah menghabiskan waktu setengah jam tabib keluar dari ruangan alessya dengan raut wajah takut yang bercucuran keringat,yang membuat aldrick langsung menghampiri nya dan menayakan keadaan alessya

"Nona alessya telah di racuni ,kita hanya memiliki waktu 2 jam sebelum racun itu menyebar ke seluruh tubuhnya dan untuk menyelamatkan nyawa nya hanya tersisa waktu sekitar 1 jam "jelas tabib itu dengan suara bergetar

"Kalau begitu cepat beri dia penawarannya"bentak aldrick marah ,kenapa tabib ini sangat mengulur waktu yang sedikit itu pikir aldrick

"M-maaf yang mulia kami tak memiliki penawarannya" ucap tabib itu yang membuat aldrick kembali murka

"APA KALIAN BODOH SAMPAI PENAWAR RACUN PUN TAK ADA!!!"bentak aldrick murka di tariknya kerah baju tabib tersebut dengan geram membuat semua orang yang menyaksikan hal itu bergidik ngeri

"Yang mulia tenang kita masih membutuhkannya ,apa anda ingin kehilangan nona alessya lagi"ujar Erick panik dan mencoba melepaskan cengkraman tangan aldrick pada leher tabib yang telah renta itu ,mendengar hal yang mengerikan itu membuat aldrick terpaksa melepaskan cengkraman tangan nya

QUEEN OF THE EMPEROR (NC21++ ) (Tahap Revisi)Where stories live. Discover now