07. hurt

21.4K 884 11
                                    

Warning typo bertebaran!!

Happy reading

Akhirnya alessya memilih menyerah untuk membuka pintunya setelah hampir tiga puluh menit lamanya ia menggedor pintu itu membabi buta dan tidak ada seorangpun yang mau membuka pintunya, dengan kesal alessya kembali ke tempat tidurnya sembari mengerutu tidak jelas

"Sialan !! Tega sekali dia mengunci pintunya"Alessya terus menggerutu bahkan ia mulai mengumpat ia benar-benar merasa jengkel dengan kelakuan Aldrick dan lihatlah kerena ulahnya tangan alessya kini jadi lembam sepertinya pergelangan tangannya terkilir dan mulai berdenyut menyakitkan

.
.

"Yang mulia"Erick dengan hati-hati memanggil aldrick yang kini tengah fokus membaca beberapa surat yang berada diatas meja kerjanya, tapi seperti tahu maksud dari panggilan Erick Aldrick tidak mengindahkan Erick sama sekali dan kembali fokus pada pekerjaannya yang belum tuntas hal itu cukup untuk membuat Erick menguji kesabarannya yang setipis tisu

"Hamba tahu anda mendengarkan yang mulia!, Yang mulia hamba rasa anda sudah bersikap keterlaluan dengan mengurung nona alessya seperti itu"ujarnya lantang tak peduli Aldrick mau mendengarkannya atau tidak setidaknya dia sudah memperingati Aldrick

"sudahlah Erick tidakkah kau lihat aku sekarang sedang sibuk, berhentilah menggangguku"ucap Aldrick tegas kenapa tangan kananya belakangan ini sering sekali membangkang dan melakukan tindakan yang semena - mena apa dia terlalu bersikap lembut akhir-akhir ini?!

"Tapi yang mul-..."

"Sudah kubilang biarkan saja Erick,aku tidak akan membiarkannya keluar entah itu dari kamarnya atau keluar dari istana ini aku tidak akan mengizinkannya,kau tahukan di luar sana berbahaya baginya apa kau tidak ingat kejadian dua belas tahun yang lalu? setelah alessya meminta izin untuk berjalan-jalan keluar istana ia tidak pernah lagi kembali!! dia menghilang Erick!!"ujar aldrick frustasi hingga tanpa sadar ia menyapu bersih meja kerjanya dengan emosi hingga semuanya tampak berantakan, sungguh bukanya aldrick tidak tega tapi aldrick benar-benar takut untuk membiarkan alessya pergi, ia takut alessya akan menghilang lagi seperti dulu.

"Tapi yang mulia saya dengar nona alessya tidak henti-hentinya mengedor pintu kamarnya jadi hamba takut jika terjadi sesuatu pada nona alessya"tutur Erick membuat aldrick tiba-tiba dilanda rasa cemas

"Ck...sial sebenarnya apa yang dia lakukan!"umpat Aldrick kesal dan segera bangkit dari tempat duduknya untuk segera menemui alessya tapi ia harus mengurungkan niatnya terlebih dahulu saat tiba-tiba selirnya Caitlin datang mengunjunginya

"Yang mulia"ucap Caitlin memberi salam pada aldrick yang kini telah berdiri di hadapannya

"Ada apa caitlin"tanya aldrick dengan ekspresi datarnya membuat Caitlin merasa sediki kesal di buatnya tapi ia menyembunyikan perasaannya dan tersenyum semanis mungkin pada aldrick

"Tujuan hamba datang kemari tentu untuk mengunjungi yang mulia karena yang mulia sudah sangat lama tidak mengunjungi hamba jadi hamba pikir hamba yang akan mengunjungi yang mulia hari ini karena sedikit banyaknya hamba merasa rindu kepada yang mulia "ujar Caitlin sesopan mungkin untuk mengutarakan tujuannya

"Baiklah,tapi aku masih banyak urusan jadi kau bisa kembali nanti"tanpa menunggu jawaban Caitlin Aldrick segera meninggalkan Caitlin yang terdiam tak percaya dengan apa yang di lakukan aldrick padanya,tega sekali aldrick pergi tanpa menghiraukannya sama sekali disaat ia telah datang dengan susah payah berdandan berjam-jam untuk menemuinya tapi apa yang ia dapatkan bahkan aldrick sedikitpun tidak mau meliriknya

"Baiklah yang mulia ,semoga kemakmuran blackthorn bersama anda"ucap Caitlin memberi hormat pada aldrick yang telah pergi berlalu

"Tunggu"Caitlin menghentikan Erick yang akan mengikuti aldrick ,membuat Erick terpaksa berhenti dan membiarkan aldrick pergi lebih dulu lagi pula aldrick masih belum sadar bahwa Erick tidak mengikutinya

"Ya yang mulia"ucap Erick

"Ada urusan apa sehingga yang mulia aldrick begitu terburu-buru seperti itu"tanya Caitlin sebal dengan nada tidak sukanya, wanita itu terlihat tidak mau repot-repot untuk menutupi perasaan tidak sukanya dihadapan Erick

" Beliau hendak menemui nona alessya di kamarnya yang mulia, bila tidak ada lagi yang anda perlukan saya permisi"jawab Erick lalu kembali melanjutkan langkahnya untuk menyusul aldrick yang telah jauh ,sedangkan Caitlin yang mendengar jawaban Erick menjadi emosi.

"Gadis itu lagi ,sialan!!! lihat saja nanti ,aku akan beri dia pelajaran !!"ancam Caitlin dengan serigai kejamnya saat Erick telah berlalu

.
.
.

Tanpa menunggu lama Aldrick segera membuka pintu kamar alessya dan menghampiri alessya yang sedang terduduk di ranjangnya sembari memegangi tangannya ,sedangkan alessya hanya terdiam dan tidak memperdulikan Aldrick sama sekali  karena tentu saja ia masih merasa kesal.

"Sini aku lihat tanganmu"Aldrick parlahan memegang tangan alessya yang membengkak dan memeriksa nya beberapa saat 'ini cukup parah'
"Sebenarnya apa yang telah kau lakukan Alessya" tanya aldrick dengan suara tak bersahabatnya dengan matanya menatap tajam Alessya, kenapa alessya tidak pernah mengerti bahwa ia hanya akan menyakiti dirinya sendiri dengan melakukan tindakan yang gegabah seperti menggedor pintu yang jelas dapat melukai tangannya lalu apa yang akan terjadi jika aldrick tidak akan membuka pintunya sampai besok pagi mungkin alessya akan mendapati tangannya yang tidak dapat di gerakan pada pagi harinya karena tidak diobati dengan benar'kenapa dia ceroboh sekali'

"Seharusnya saya yang harus bertanya seperti itu pada yang mulia,apa yang telah anda lakukan kenapa yang mulia mengurung saya seperti ini ,padahal saya  hanya ingin keluar istana sebentar untuk menemui kerabat saya " ujar alessya yang kini mulai terisak sepertinya tangannya sudah mulai terasa sakit sehingga ia menangis walaupun sebenarnya ia tidak berniat untuk menangis di hadapan aldrick

"Alessya Gabriella tolong mengertilah di luar sana berbahaya" bentaknya pada alessya yang telah menangis tapi tangannya dengan lembut mengusap air matanya

"T...tapi andakan bisa menyuruh prajurit istana untuk menemani saya yang mulia hiks...." Astaga kenapa alessya keras kepala sekali pikir aldrick

"Tapi itu beresiko alessya kau bisa saja celaka ,aku tak mengizinkan "tolak aldrick tegas dan tidak ingin mendengar alasan apapun lagi dari gadisnya itu

Tidak lagi !!

"Hiks....yang mulia..."

To be continued

See you in the next chapter 😘

QUEEN OF THE EMPEROR (NC21++ ) (Tahap Revisi)Where stories live. Discover now