Fight -11-

3.6K 275 40
                                    

Sore,

Oke deh Cekidot!

DILARANG MENGCOPY ISI CERITA! TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA!

DILARANG MENGCOPY ISI CERITA! TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA!

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Jakarta, 2 Juli 2019

♥ ❤ƪ(♥ﻬ♥)ʃ♥ ❤

Seminggu kemudian...,

Andrew baru saja tiba di Singapore, dia langsung menemui Elizabeth di apartment wanita itu. Dia sudah tidak sabar ingin menemui Elizabeth. Dia keluar dari mobilnya, salah satu tangannya membawa hadiah untuk Elizabeth. Senyumnya terus mengembang di sana.

Ketika langkah Andrew ingin memasuki lobby tiba-tiba dia mendengar suara seseorang yang memenggilnya, dia menoleh dan mendapati Elizabeth yang sedang berjalan kearahnya dengan senyuman lebar. Sepasang mata Andrew menatap perut Elizabeth, dia sangat merindukan Elizabeth dan juga calon anaknya.

Setelah Elizabeth berada di hadapannya, Andrew meletakan plastic di lantai yang berisi hadiah untuk Elizabeth. Kemudian dia memeluk Eliza erat.

Eliza membalas pelukan Andrew, "kau kemana saja Drew, tidak memberiku kabar?" tanyanya.

Andrew melepaskan pelukannya dan menatap Eliza dengan senyuman, tangan kanannya menghusap rambut Eliza, "aku sangat sibuk, maaf aku tidak memberimu kabar apapun...," katanya, Eliza hanya mengangguk mendengarnya.

Lalu Eliza menarik tangan Andrew dan meletakan tangan Andrew tepat diperutnya, "dia merindukanmu...," bisiknya membuat Andrew tersenyum dengan hembusan napas.

Sedetik kemudian Andrew kembali memeluk Eliza, "aku juga merindukannya dan juga merindukan----" ucapannya terputus begitu saja ketika melihat Ben sedang menatap mereka dengan pandangan tidak suka.

Andrew melepaskan pelukannya kepada Eliza, "Hai Ben...," sapanya dengan senyuman lebar.

Ben mengangguk malas dan menghampiri Eliza dan juga Andrew, "ku kira kau tidak akan kembali kesini," katanya tanpa menatap Andrew.

Andrew sudah bisa menebak jika Ben tidak menyukai kehadirannya saat ini.

"Pekerjaanku sudah selesai," balas Andrew, tidak lama kedua tangannya mengepal kencang ketika melihat Ben menarik bahu Eliza dan mengecup pinggir kening wanita itu.

Eliza berusaha melepaskan rangkulan Ben dari bahunya. Dia tidak nyaman dengan perlakuan Ben kepadanya.

"Dimana Cellia?" tanya Andrew.

Ben mengangkat bahunya, "tidak tahu," jawabnya seakan tidak peduli dengan keadaan Cellia saat ini.

Andrew kontan tertawa mendengar jawaban Ben, "baru kali ini aku mendengar kau tidak tahu dimana Cellia, biasanya kalian berdua tidak pernah terpisahkan sedikitpun!" katanya di sela tawanya.

Ben menghela napasnya, "El, aku akan mengantarmu ke apartement..., kau harus banyak istirahat...," ucapnya seakan tidak mempedulikan Andrew yang masih sibuk tertawa.

Mr. Andrew VS Baby!Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora