Andrew VS BEN - 4-

4.9K 215 6
                                    

Oke deh Cekidot

Dilarang mengcopy isi cerita!! terimakasih atas perhatiannya!

Dilarang mengcopy isi cerita!! terimakasih atas perhatiannya!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jakarta, 21 Mei 2019

♥ ❤ƪ(♥ﻬ♥)ʃ♥ ❤

Andrew berjalan menuju ruangan Dokter Sarah dengan senyuman lebar menghiasi wajahnya. Kadang dia bersenandung kecil sambil bersiul ringan. Setibanya di ruangan Dokter Sarah dia begitu terkejut mendapati Ben dan juga Dokter Sarah sedang menatapnya, wajah mereka berdua terlihat gelisah disana.

"Drew! Dimana botol itu?" tanya Ben dengan raut marah, "aku tadi kan menitipkannya padamu!" keluhnya.

"Tenang kawan!" seru Andrew, lalu dia mengeluarkan botol penampung yang berisi spermatozoidnya dari dalam saku jaket kulitnya.

Ben bernapas lega dan mengambil botol itu dengan kasar dari tangan Andrew, "kau membuatku panik, dude!" balasnya sebal, kemudian dia memberikan botol itu kepada Dokter Sarah.

Andrew hanya mengulum senyumnya, beruntung Ben tidak curiga dengan isi botol yang sudah dia tukar. Lalu dia duduk di sofa sambil mengeluarkan ponselnya dan melanjutkan permainan PUBG Mobile yang beberapa kali tertunda.

Tidak lama Dokter Sarah masuk ke dalam ruangan khusus, disana sudah ada Elizabeth yang menunggu.

Setelah kepergian Dokter Sarah, Ben duduk disamping Andrew dengan helaan napas. Daritadi jantungnya terus berdetak cepat. Dia begitu cemas memikirkan sosok Elizabeth yang berada di dalam sana.

"Drew!"

"Yap!"

"Apa menurutmu akan berhasil?" tanya Ben memandangi Andrew yang sedang sibuk dengan dirinya sendiri, "aku khawatir tidak akan berhasil..., selain itu jika itu berhasil, aku akan memiliki anak dari Elizabeth..., dan itu akan membuat perasaanku kepadanya akan berbeda...," katanya membuat Andrew menatapnya, "aku tidak ingin menyakiti hati Cellia...,"

"Tenang saja kawan, kau tidak perlu mengkhawatirkannya! Sangat di pastikan akan berhasil!" seru Andrew percaya diri dengan senyuman lebar, apalagi sperma yang di dalam botol itu adalah miliknya. Dia sangat menjamin spermanya akan berhasil membobol sel telur Elizabeth.

Sedetik kemudian senyum Andrew sirna seketika, sepasang mata elangnya melebar. Dia langsung melompat dari sofa dan berlari menuju pintu kamar khusus. Ben hanya menatap Andrew dengan pandangan bingung. Lalu Andrew mengetuk pintu kamar khusus itu dengan tidak sabar.

"Sarah!" teriak Andrew, "buka pintunya!!" teriaknya panik setengah mati. Dia harus menghentikan Dokter Sarah untuk melakukan proses inseminasi itu.

"Andrew, apa yang terjadi denganmu kawan?!" tanya Ben penuh dengan tanda tanya melihat kelakuan Andrew saat ini.

"Aku harus menghentikan Sarah sekarang juga, sebelum dia memasukan isi cairan dalam botol itu pada diri Elizabeth!" kata Andrew, dia terlihat gelisah setengah mati.

Mr. Andrew VS Baby!Where stories live. Discover now