Complicated -9-

3.2K 194 5
                                    

Pagi...

Ok deh cekidot!

DILARANG MENGCOPY ISI CERITA!! TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA

DILARANG MENGCOPY ISI CERITA!! TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA

Deze afbeelding leeft onze inhoudsrichtlijnen niet na. Verwijder de afbeelding of upload een andere om verder te gaan met publiceren.

Jakarta, 25 Juni 2019

♥ ❤ƪ(♥ﻬ♥)ʃ♥ ❤

Keesokan paginya...,

Elizabeth baru saja terbangun dari tidur indahnya. Sepasang mata almondnya mengerjap ketika sinar matahari menyinari wajahnya dari sela jendela yang sedikit tertutup hordeng. Lalu dia membalikan tubuhnya ke samping kiri, dia begitu terkejut mendapati Ben yang tengah tertidur nyenyak di sofa.

Napasnya berhembus kencang, entah apa yang terjadi dengannya saat ini, dia pun tidak mengerti. Dia memang mempunyai perasaan kepada Ben, perasaan cinta, Ben adalah cinta pertamanya. Tetapi ketika dia mengandung, perasaannya kepada Ben berangsur pudar begitu saja, padahal saat ini dia tengah mengandung anak Ben. Dia merasa ada yang salah pada dirinya sekarang. Bagaimana mungkin bisa secepat itu perasaannya kepada Ben memudar?

Lalu dia bangkit dari tidurnya dan melangkahkan kakinya ke luar kamar. Dia berjalan ke dapur, dia ingin membuat teh hangat lemon untuk menyegarkan pikirannya saat ini. Setelah membuatnya, dia menyesap pelan sambil melangkahkan kakinya menuju jendela balkon. Dia ingin menikmati pemandangan pagi. Tidak lama senyumnya mengembang tipis memikirkan sosok Andrew, dia sangat bahagia menghabiskan waktunya dengan Andrew kemarin. Dia ingin selalu menghabiskan waktunya bersama Andrew.

Tiba-tiba dia terlonjak kaget ketika ada sebuah lengan kokoh memeluk pinggangnya dari belakang.

"Ben!" pekik Elizabeth terkejut saat menyadari Ben lah yang tengah memeluknya saat ini.

Ben semakin mengeratkan pelukannya pada Elizabeth, bibirnya mengecup leher jenjang Elizabeth.

"Ben, apa yang kau lakukan?!" seru Elizabeth berteriak, dia tidak nyaman dengan perlakuan Ben kepadanya. Dia berusaha menghindar. Tetapi Ben memeluknya begitu erat.

"El, izinkan aku memelukmu seperti ini...," ungkap Ben dengan mata terpejam dan meletakan wajahnya di bahu Elizabeth. Tangan kanan Ben menghusap perut Eliza.

Elizabeth menghela napasnya, dibiarkan Ben memeluknya sekarang.

"Aku ingin selalu bersamamu El," kata Ben kembali.

"Kau sudah memiliki Cellia,"

Ben mengangguk, "aku akan menikahimu, jika Cellia mengizinkan. Lagipula dia yang membuat semua rencana ini, hingga membuatmu mengandung anakku saat ini...,"

Elizabeth tertawa pelan, "aku tidak mungkin menikah denganmu Ben, aku tidak ingin menghancurkan hati wanita karena aku adalah wanita..., Cellia melakukan ini karena dia mencintaimu...,"

"Cellia tidak mencintaiku, semua yang Andrew katakan benar. Cellia tidak mencintaiku, dia begitu egois memikirkan dirinya sendiri tanpa memikirkan perasaanku..., Andrew juga sering menyarankanku untuk menikah lagi...," balas Ben.

Mr. Andrew VS Baby!Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu