Part 51

55K 2.5K 14
                                    

Kayna :

Tubuhku terasa lemas sekali begitu jari-jemari kami saling terlepas satu sama lain. Ya Tuhan! Aku sadar kalau sedang dalam pertaruhan besar atas nyawa suamiku sendiri.
Aku hanya ingin Treyvian sembuh. Hanya itu.
Bila dia selamat nanti, aku akan memastikan diriku akan selalu mematuhinya, dan aku akan mencintainya dan untuk setiap harinya akan kupastikan kalau dia akan menerima cinta yang terus bertambah dari waktu kewaktu.

Rangkulan Rida di bahuku membuatku menoleh dan menyadari satu hal, bukan cuma aku saja yang cemas sekarang. Rida pasti merasakan hal yang sama karena Trudi juga ada didalam.

“Kita berdoa saja ya Kay” ajaknya dengan tenang yang segera kuangguki dengan senyuman samar, kamipun melangkah bersama menuju kekursi tunggu yang ada tepat diseberang ruang operasi.

Menit demi menit yang berlalu kami lalui bersama dalam doa. Di ruang tunggu itu hanya ada kami berdua, keluarga besar kami hanya bergantian masuk karena adanya beberapa anak-anak yang harus dijaga.

Ketika mami masuk dia segera duduk memeluk aku, matanya basah dan bayangan hitam terlihat jelas dibagian bawah matanya.
“Trey akan baik-baik saja kan mi?” tanyaku pelan.
“Iya sayang, kita berdoa saja”
Kusetujui kalimat itu sekali lagi.
“Mami rasa dia dalam kondisi mental terbaiknya, setelah melihat Via tadi, dia pasti merasa punya tujuan yang lebih kuat untuk dapat bertahan dari operasi ini” mami kembali berbicara.

“Sejak dulu Via adalah sumber kekuatan batin bagi Treyvian, Kay... cukup dengan melihat Livia dia akan berusaha untuk cepat sembuh jika sedang sakit atau kelelahan.”

Aku tersenyum lemah, hatiku sangat berharap keajaiban akan segera terjadi dan suamiku dapat pulih pasca operasi ini.
“Kay, kamu pasti belum sarapan ya, kamu pergi ke kafetaria aja, disana adaLivia. papi sama Syanee dan Ardi.
“Tapi mi..”
“Kay kamu juga harus makan, kita semua harus tetap sehat untuk merawat Trey, nggak ada gunanya Trey sembuh tapi kamu yang sakit”
Kuhela nafas panjang sebelum menganggukkan kepalaku, setelah mami menyinggung masalah sarapan aku baru bisa merasakan perutku memang terasa perih sekali.

Perlahan aku berdiri, tubuhku rasanya sangat lemas, lunglai bagai tak bertenaga lagi atau seakan tulangku sudah tak sanggup untuk menopang apapun. Semuanya terlihat samar dimataku sedetik kemudian semuanyapun sempurna gelap untukku.

TBC



Playboy Monarki The Series - MermaidiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang