Part 9

65K 3.2K 46
                                    

Trey :

“Kau sudah bicara dengan Kay?” Ayah mertuaku menatap lurus kepada-ku saat kami bertemu diruang kerjanya untuk membicarakan tentang pekerjaan sehari-hari sebelum Papa pergi ke Medan hari ini.

Aku mengangguk perlahan.

“Sepertinya kau memberi kesan yang salah tentang alasan perceraian kalian”

Aku menggeleng tanpa minat sama sekali “Kurasa ini yang paling tepat Pa” jawabku pelan.

“Trey” papa mertuaku menatap lurus kemataku “Kay berhak tau yang sebenarnya”

Sekali lagi aku menggeleng “Untuk apa pa? Kay bukan tipe yang bisa menerima tekanan”

“Menurutmu apa yang kau lakukan sekarang bukan tekanan untuk Kay, Trey?”

Aku menatap mata ayah mertuaku lurus dengan muram “Ini tantangan untuk Kay pa, dia suka kalau ditantang melakukan sesuatu. Dia akan bekerja keras untuk membuktikan kemampuannya”

Papa mertuaku tertawa hambar sambil menyandarkan punggungnya kesandaran kursi kerjanya “Dia mendatangi papa semalam, dia bilang kalau dia ingin masuk menjadi bagian direksi perusahaan. Dia ngotot sekali”

Aku tersenyum kecut, akhirnya usahaku semalam untuk memancing kemarahannya telah berhasil mengobarkan semangat perangnya padaku.

“Sebenarnya apa yang kau katakan padanya semalam?”

“Tidak ada pa, hanya perbincangan yang menggugah perasaan saja”

“Kau pandai sekali berbohong”

Aku mendengus pelan memberikan senyumku yang paling lebar.

“Kau tau Trey, aku sangat berharap kalau kalian berdua akan bersatu entah kapanpun itu terjadi. Tapi sekarang…” papa mertuaku menghela nafas pelan “Kalian justru akan bercerai”

“Pa, jangan bicara seperti itu…” pintaku memohon padanya “Papa membuat aku merasa bersalah, padahal ini satu-satunya cara yang terbaik untuk kita semua”

“Kay menganggapmu laki-laki brengsek Trey, hampir saja papa menamparnya karena berani mengatakan itu”

“Pa!” protesku lagi.

“Papa tau Trey, ini semua pilihanmu, rencanamu, skenariomu. Tapi papa benar-benar tak rela kalau Kayna bicara buruk tentangmu”

“Terima kasih pa, tapi kumohon papa untuk terus berusaha membantuku menjalani ini. kita butuh Kayna di perusahaan, waktunya tinggal sebentar lagi pa. dan kita harus membuatnya masuk ke dewan direksi agar dia bisa menggantikan aku diperusahaan”

“Kau benar nak…kau benar!”

“Karenanya papa harus tetap ikut dengan rencanaku”

Ayah mertuaku mengangguk pelan, sambil tersenyum hampa “Jadi Trey, menurutmu kita beri Kayna jabatan apa di perusahaan”

Aku tersenyum bersemangat, aku telah memikirkan jabatan ini untuknya sejak lama “Menurutku jabatan direktur bagian desain kreatif cocok untuknya”

“Begitukah?” tanya papa mertuaku ragu.

Aku mengangguk.

“Baiklah nak, Kay akan mendapatkan keinginannya itu”

Aku tersenyum lebar “Ini pasti akan menarik pa”

“Ya kau benar” papa mertuaku tersenyum setuju “Dia pasti akan melakukan segala cara untuk menjegalmu”

“Itu bagus bukan” aku bergumam tak yakin.

Playboy Monarki The Series - MermaidiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang