Austin si Anak Baru yang Tampan

139 5 1
                                    

[MALTA]

"Aku duluan!" Kataku sambil melambaikan tangan ke arah Jason. Aku berpisah dengannya di lobi sekolah.

Sebelum masuk kelas, aku pergi untuk mengambil beberapa buku di dalam lokerku. Aku juga bertemu dengan salah satu temanku di sana. Kami sempat berbicara untuk beberapa saat. Kemudian, secara mengejutkan, seseorang menyentuhku dari belakang.

"Cassy...apa yang kau lakukan! Cepat kita akan terlambat!"

Aku membalikkan badanku.

"Cassy?" Kataku bingung. Sepertinya mereka keliru.

"Eh, maaf. Aku kira kau teman sekelasku, Cassandra. Dari belakang kau terlihat mirip sekali dengannya!" Kata seorang gadis yang tidak kukenal.

"Oh, begitu, kah?"

"Iya. Kalau begitu, aku pergi dulu. Sekali lagi maafkan aku."

"Iya. Tidak masalah!"

Gadis itu segera berlari meninggalkanku. Mungkin karena malu.

"Cassandra? Siapa dia?" Tanyaku pada Michelle, temanku.

"Oh, itu... Dia adalah senior kita. Aku pernah melihatnya sekali. Jika dilihat-lihat kau memang sedikit mirip dengannya," jelas Michelle.

"Oh, begitu ya. Ya sudahlah."

Aku mengabaikan hal itu dan segera pergi menuju kelas.

Di dalam kelas, aku duduk bersebelahan dengan sahabatku, Larry. Larry itu anak yang baik, sayangnya dia menyebalkan. Adakah orang di dekatku yang tidak menyebalkan?

Dia juga sering kali membuat onar. Wajahnya memang lumayan, tapi tingkah lakunya tidak dapat ditoleransi. Mungkin itulah yang membuat orang-orang berpikir dua kali untuk berteman dengannya. Justru itu yang membingungkan. Mengapa aku bisa bertahan dengannya selama bertahun-tahun? Entahlah. Itu cukup rumit.

"Pagi, Larry!" Sapaku.

"Hey, Malta! Pagi juga. Bagaimana kabarmu?" Tanya Larry. Kelihatannya ia bahagia sekali. Aku bisa mencium aroma kolonnya yang menyengat.

"Cukup baik," jawabku.

"Oh ya, Malta. Apa kau ada waktu nanti sore? Kau ada di rumah, kan?"

"Mmm... mungkin. Memangnya kenapa?"

"Oh, bukan apa apa. Kalau aku main ke sana boleh tidak?" Ia menggaruk-garuk belakang kepalanya.

"Kenapa harus bertanya, bukannya kamu sudah biasa ke rumahku?"

Entah mengapa aku selalu merasa tingkah Larry terhadapku belakangan ini sungguh aneh. Aku sudah bersamanya sejak lama, jadi aku tahu betul jika ada yang berubah darinya. Apa dia sedang dalam masa pubertas?

"Well, sekedar formalitas saja," kata Larry sambil nyengir.

Tak lama kemudian, datanglah Mrs. Turner. Ia adalah guru Biologiku. Tapi kelihatannya, ia tidak datang seorang diri. Seseorang mengikutinya dari belakang.

"Selamat pagi, Anak-anak! Ngomong-ngomong, hari ini kalian kedatangan teman baru. Silahkan, perkenalkan dirimu!" Kata Mrs. Turner.

Semua perempuan di kelasku berteriak.

Kami memperhatikan si bocah baru dengan seksama. 

Tidak mungkin!

Tidak mungkin!

Tidak mungkin!

Itu dia! Bagaimana bisa?! Apakah ini takdir?

Anak baru itu adalah lelaki yang ku lihat di mini market sebelumnya! Bagaimana mungkin? Aku perlu mencerna semua ini baik-baik.

AMBISIUS : My Brother's Enemy [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang