Hari Sial Jack

27 0 0
                                    

[JACK]

Hahahaha. Orang-orang itu benar-benar payah. Sangat payah. Mereka dengan mudahnya masuk ke dalam perangkapku. Apa mereka pikir, aku akan membebaskan mereka begitu saja?

Karena mereka, aku harus berada di tengah laut. Tanpa makanan yang memadai. Sakit pinggangku juga mulai kambuh. Jika aku bisa mendapatkan chip itu secepat mungkin, maka aku juga akan mendapatkan uang itu dengan cepat.

Jika kalian bertanya, siapakah orang yang paling pintar di dunia, tentu akulah jawabannya!

"Kita berhasil!"

Kami semua bersorak-sorai gembira. Kedua penjaga sudah kami atasi. Kedua agen intelijen juga berhasil kami singkirkan. Sekarang, tidak ada yang bisa menghalangi kami!

Kami semua memasuki ruang penyimpanan rahasia. Di dalam terasa sangat dingin. Rasanya hampir seperti berada di dalam lemari es. Ruangan itu terlihat seperti brankas yang sangat besar. Namun sayangnya, aku tidak dapat menemukan emas ataupun berlian di dalamnya.

Pada bagian tengah ruangan itu, terdapat sebuah brankas kecil.

"Tunggu! Apakah brankas itu memerlukan kata sandi lagi?" Tanya Felix.

"Entahlah. Coba kita lihat!" Jawabku.

Kami semua mengelilingi brankas kecil itu.

Brankas itu memang memerlukan kata sandi. Terdapat tombol angka di depannya.

"Bagaimana ini? Kita sudah melenyapkan kedua agen itu," kata Felix, merasa khawatir.

"Sepertinya, kata sandinya sama saja. Cobalah!" Perintahku.

"Baik."

Felix kembali menekan tombol itu sesuai dengan kata sandi sebelumnya.

"1-2-3-4."

Pintu brankas terbuka

"Benarkan apa kataku! Aku memang cerdas," ucapku girang.

"Iya, Bos. Kau memang yang paling cerdas! Kedua aku!" Aku Juan.

Semua menatapnya tak percaya.

"Lihat!" Kata Tedd sambil menunjuk ke dalam brankas itu. "Itu bonekanya!"

Brankas itu berisi sebuah boneka beruang. Terlihat seperti boneka biasa yang selalu dimainkan anak-anak. Jika orang lain melihat ini, mereka pasti tidak akan menyangka beruang ini berisi sebuah chip rahasia milik negara yang bernilai jutaan dolar.

Dengan cepat, aku mengambil boneka itu. Aku tidak tahu di bagian mana chip itu berada.

Aku menekan-nekan boneka itu. Mencari sebuah lubang atau tombol atau apapun itu yang terlihat janggal. Kemudian, aku menemukan sesuatu.

"Aku menemukan sebuah tombol!"

"Tunggu! Bagaimana jika itu bom?" Ucap Felix.

Seketika kami terdiam.

"Hmm...benar juga! Tapi, kita tidak punya banyak waktu. Kita harus mengambil chip itu sekarang juga sebelum polisi datang. Jika kedua penjaga itu berhasil selamat, mungkin mereka sudah melaporkan kita semua ke polisi. Jadi, coba kau tekan, Felix!" Pintaku.

"Kenapa harus aku? Kau saja yang tekan!" Felix memberikan boneka itu pada Juan.

"Kenapa aku? Aku memiliki anak dan istri, Bos!" Kata Juan berdalih.

"Jika salah satu dari kalian mau menekan tombol ini, maka kalian akan mendapatkan imbalan yang jauh lebih banyak dari yang seharusnya kalian terima. Bagaimana?"

AMBISIUS : My Brother's Enemy [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang