Part 3

2.5K 372 106
                                    

🌸

Sejak jam 7 malam tadi, Naya dan teman-teman satu kelompoknya saling bekerja sama untuk membuat suatu prakarya maskot yang akan digunakan untuk keperluan OSPEK. Satu kelompok beranggotakan sesama mahasiswa baru dari masing-masing jurusan di fakultas teknik, yang berjumlah sebanyak 20 orang. Malam ini, belasan kelompok OSPEK masih bertahan di selasar fakultas yang untungnya muat menampung mereka semua.

Walau berbeda kelompok dengan Jungkook,tapi malam ini, kefuanya tetap bertemu karena masing-masing kelompok mereka juga mengerjakan tugas di tempat yang sama. Bahkan Jungkook sempat beberapa kali menghampirinya untuk meminjam alat tulis. Belum lagi keisengan lelaki itu yang sesekali merampas jajanan Naya.

"Dasar preman pasar!" umpat Naya dalam hati.

"Nay, Maba yang tadi itu pacar lo ya?" tanya teman satu kelompok gadis itu. (Mahasiswa baru)

Naya yang tengah minum dari botol air itu langsung tersedak. "Uhuk... Uhuk... Bukan. Dia sahabat gue aja kok."

Terdengar suara ber-ooh ria dari teman-temannya yang lain. Kebanyakan dari mereka adalah para kaum hawa yang terlihat sangat penasaran di mata Naya.

"Kenapa? Mau gue kenalin? Dia anak arsitek," candanya yang kemudian ditanggapi centil oleh mereka.

Naya meringis tak enak karena sudah membuat suatu keributan di kelompoknya. "Hehehe, tapi dia udah punya pacar di Jakarta."

Mereka pun kembali kompak ber-huu ria seraya memaki gadis itu. Jelas saja Naya menikmati keriuhan barusan. Ternyata sahabatnya itu memang punya pesona luar biasa, hanya Naya saja yang sudah mati rasa.

Di meja kayu panjang tempat gadis itu sibuk menggunting karton, ada satu orang yang tak tertarik dengan pembicaraan barusan. Ia terlihat fokus mengukur dan menggambar di atas karton lainnya dengan telaten.

Lalu ada sesuatu yang mencuri perhatian Naya. Sebuah case ponsel bermotif bola basket berwarna jingga. Hampir mirip seperti miliknya sendiri, hanya saja bola itu menjadi motif polkadot di case milik Naya.

Gadis itu pun iseng menyenggol lengannya, lalu dengan jari dia menunjuk ponselnya yang tergeletak dengan posisi layar di bawah. "Lo main basket juga?"

"Kamu tanya aku?" Gadis yang ditanya bahkan menengok ke kanan dan ke kiri untuk memastikannya lagi.

"Eh?" respon Naya bingung.

Kedua gadis itu pun sama-sama terdiam kikuk. "Punten, aku asli sini, nggak biasa pake gue-lo." Dia menyengir lebar pada Naya. Matanya pun mengecil seiring dengan tawa yang terdengar.

Kepala Naya terangguk paham seraya mengulangi pertanyaannya. "Ah, iya nggak apa-apa. Btw, kamu player?"

Lalu gadis itu tertawa sendiri yang membuat Naya langsung bingung. "Aneh ya pake aku-kamu? Ya udah, aku aja deh yang pake gue-lo. Iya, gue player. Kalo lo?"

"Duh, lo juga jadi aneh jadinya. Maaf ya. Hehehehe. Iya gue player, terakhir di PORDA."(Pekan Olahraga Daerah)

Kemudian matanya yang kecil itu tiba-tiba membesar. "Anak PORDA juga? Main buat kota mana?"

Melihat antusiasnya, Naya pun tertawa hingga bertepuk tangan. Lalu tiba-tiba gadis itu terdiam jengah saat ingat kebiasaan Taehyung yang juga sama seperti itu. "Gue Jak-Sel, elo?"

"Hah--- Jakarta Selatan? Gue Bandung. Eh kok gue nggak ketemu lo di wisma atlet?"

"Hmmm, itu gue kabur pulang ke rumah. Abisan makanannya nggak begitu enak, terus kita dijatah gitu kan. Males gue. Hehehe," aku Naya.

🌸 Just Don't Go (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang