Twelfth : Junichi Akamine

7.8K 473 28
                                    

Annyeong! Di part ini kita akan fokus sama cerita Ryan dan Jun! Siap? Oke ini ceritanya!

By the way, hi raynaldo, thanks for reading :p

---

*Ryan's POV*

Aku menunggu di bandara hampir tiga jam lamanya.Aku tidak akan menunggu selama ini jika bukan karena perbuatan Mother.

Dia mengatur kedatangan pesawat Jun dan ibunya berbeda waktu sehingga aku harus menunggu Jun sendirian di bandara.

Aku tahu Mother sangat ingin mengetahui masalahku dengan Jun dan untuk itu ia mengatur kedatangan Jun.Dan mengapa Misa, ibu Jun setuju anaknya ikut datang bersamanya ke Amerika saat masa sekolah seperti ini?

Hanya karena Raina Simms pandai membujuk, percayalah padaku.

Sebenarnya aku tak begitu rindu pada Jun, tapi di lain pihak, aku ingin melihatnya.Tapi aku juga yakin akan terjadi keadaan yang dapat kau bilang.. Canggung.

Yeah, canggung.Dan sebenarnya itu hampir tidak akan pernah terjadi pada Jun jika saja ia tak berhadapan denganku.Jun orang yang ceria dan dia tidak kesulitan dekat dengan orang lain.

Saat pintu kedatangan terbuka, aku memperhatikan satu per satu orang yang keluar.

Mataku langsung tertuju pada seorang pemuda berbaju putih dengan jaket berwarna hitam dan celana jeans coklat tua.Ia menarik koper berwarna hitam dan dengan mata coklatnya melihat sekeliling.Matanya lalu terpaku padaku yang melambaikan tangan padanya.

Jun tidak membalas lambaianku dan dia hanya tersenyum lalu menghampiriku.

"Hai."sapanya padaku.Aku membalas sapaannya lalu berjalan bersamanya menuju mobilku.

Koper yang dibawanya kumasukkan ke dalam bagasi.Koper itu tidak besar ukurannya dan terdapat nama bertuliskan 'Akamine Junichi' dengan kertas berwarna oranye.

Aku menutup bagasi lalu duduk di kursi pengemudi sementara Jun duduk di jok depan, di sampingku.

"Bagaimana..Keadaanmu sekarang, Jun?"tanyaku.

Ia melihat ke arahku, sedikit bingung.Tapi kemudian ia menjawab pertanyaanku.

"Aku baik-baik saja.Tapi belakangan ini penginapan sangat sibuk, jadi aku harus sering membantu."jawabnya.

"Maafkan keegoisan Mother.Kau dan ibumu pasti terganggu karena dia meminta kalian ke Amerika."

Jun menggeleng."Tidak, justru Raina-san menyenangkan ibuku.Okaa-san belakangan sangat sibuk menjadi okami.Tapi setelah bibi bisa menggantikannya, ia justru jenuh karena tidak melakukan apa-apa.Maka itu ia sangat senang begitu Raina-san mengajak kami ke Amerika untuk mengunjunginya.Kau tahu okaa-san sangat suka.."

Jun tiba-tiba terdiam dan menutup mulutnya sambil berkata, "Maaf, aku terlalu berisik.."

Well, inilah yang kukatakan canggung.Akamine Junichi hanya akan tahu diri di hadapanku.Bahkan di hadapan orang-orang yang baru dikenalnya ia sudah bisa bercanda.Jun bekerja di penginapan, jadi ia terbiasa bicara dengan orang yang baru dikenalnya.

Tapi karena suatu kejadian denganku, Jun lebih memperhatikan sikapnya padaku.Dulu aku senang dia tidak menggangguku.Tapi sekarang aku tahu itu menandakan ia tidak nyaman denganku.

"Tidak apa.Kau dan ibumu akan menginap di rumah kami."kataku mengalihkan pembicaraan."Kuharap Mother sudah memberitahumu bahwa rumah kami agak besar."

Penginapan milik keluarga Jun terbilang besar dan mewah.Meskipun Jun sudah hampir seumur hidupnya tinggal di sana, ia masih bisa tersesat.Hanya karena penunjuk arah yang dipasang ia bisa mengetahui penginapan itu.

I Lived With My Own Way (Boy x Boy)Where stories live. Discover now