Chapter 5 : The Darkness

10.4K 552 15
                                    

     Di tempat yang jauh dari peradaban ke 6 dunia terdapat sebuah kastil yang kondisinya porak poranda seperti reruntuhan yang di akibatkan oleh peperangan, peperangan yang bukan di akibatkan oleh meriam, bom atau semua senjata zaman dulu, peperangan yang tidak di ketahui oleh manusia dan tidak pernah melibatkan para manusia, tempat dimana kegelapan yang abadi menyelimuti dan jika ada yang memasukinya, tidak ada yang dapat kembali.

"gawat tuan, seperti rencana kita akan gagal" ucap makhluk tinggi besar dengan wajah mirip dengan seekor singa, tangannya menggenggam sebuah kapak besar mirip dengan yang dimiliki oleh para algojo.

"apa !! apa yang menyebabkan rencananya akan gagal ? kalian sangat bodoh, kenapa kalian tidak bisa mengurus masalah kecil yang mengganggu, hah ?"

"a.. itu tuan malaikat yang telah kita segel telah di bebaskan" balasnya dengan suara bergetar

"bebas ? bagaimana bisa ? dia telah ku segel dengan sihir gelapku, siapa ? siapa yang telah membebaskannya ?" teriaknya kepada para monster itu, saat dia berteriak semua monster-monster gemetar ketakutan lalu salah seorang monster menjawabnya.

"maaf tuan, mengenai hal itu kami masih mencari tahu kebenarannya"

"kalian benar-benar bodoh, kenapa kalian tidak menjaga kastil itu ?"

"kami .. kami pikir sudah cukup, dengan para monster yang berada di sana"

"siapapun yang berani melawanku akan ku musnahkan" amuknya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Floury terbangun dari tidurnya dengan nafas tersenggal-senggal

"hah.. hah.. dia kembali, dia adalah orang yang membuat sihirku melemah, apa yang harus aku lakukan kekuatanku belum pulih dan jika aku berdiam diri disini dia akan mencariku dan melukai orang-orang di dekatku" kata Floury panik, badan di tutupi dengan gaun tidur yang basah oleh keringatnya mukanya berubah pucat setelah mendapat sebuah mimpi, mimpi yang sebetulnya sedang terjadi.

 "Hey Flo apa kamu baik-baik saja ?" tanya Daniel yang berada di depan pintu kamar Floury.

"ah.. iya aku baik-baik saja hanya bermimpi buruk" jawab Floury yang tidak ingin membuat Daniel khawatir.

"benarkah ? apa kamu yakin ?" tanya Daniel tidak percaya.

"iya aku baik-baik saja" jawab Floury meyakinkan

"baiklah, kalau kamu baik-baik saja" balas Daniel lalu kembali ke kamarnya.

      mendengar langkah kaki Daniel menjauh, Floury mencoba mengeluarkan sayapnya yang putih & bersinar

"apa yang harus ku lakukan, aku tak mungkin menghadapinya hanya sendirian, apalagi dengan kondisiku saat ini" bisik Floury dalam hati sambil memeluk kedua lututnya dan membenamkan kedua wajahnya."andai ada yang membantuku" harap Floury lalu membenamkan sayapnya kembali masuk ke dalam punggungnya.

    Lalu Floury melihat jam yang berada di samping tempat tidurnya, waktu menunjukan pukul 12 malam akhirnya Floury berusaha untuk kembali tidur karena besok dia harus berangkat ke sekolah

Dark & Light (Remake Process)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang