A week in Hwasun 18

597 44 10
                                    

***

Bukan cinta namanya jika tidak ada rintangan,

Bukan cinta namanya jika tidak ada perjuangan,

Bukan cinta namanya jika tidak saling memahami,

Karena cinta bukan tentang seberapa lama kau bersama,

Tapi tentang seberapa keras usahamu memenangkannya,

Seberapa keras usahamu memperjuangkannya,

Dan seberapa sanggup kau saling memahami dalam cinta,

That's all what love is..

BAB XVIII

Author POV's

***

From : Hendra

Kau tau aku tidak akan melakukan hal seperti itu yana..

Pesan masuk dari hendra membuat lili termenung sempurna, lantas siapa lagi yang akan menerornya jika bukan hendra? Tapi hati kecilnya juga berkata, tidak mungkin hendra akan mengganggunya dengan cara rendah seperti ini, kalau begitu siapa yang telah menerornya?

Larut dalam fikirannya membuat lili tidak menyadari bahwa seseorang tengah memeluknya erat dari belakang, "kau sudah tidak sedih lagi hm?"

"kenapa kau sangat senang memelukku dari belakang?"

"karena aku selalu ingin membuatmu nyaman berada didekatku.. dan aku ingin kau merasakan debar jantungku saat memelukmu, dan memelukmu dari belakang begini membuatku leluasa mencumbumu.. hehe" ujar lee dengan tawa jahilnya, membuat lili menyikutnya pelan.

"kau benar benar!!," lili tertawa dan membalikkan badannya menghadap lee, ia tersenyum dan menyentuh wajah lee, mulai dari dahi hingga rahangnya, dan lee memejamkan matanya, menikmati sensasi tangan lili yang membelai lembut wajahnya,,

"dae, apa aku sekarang berada dizona mimpi?" tanya lili tiba tiba, membuat lee membuka matanya dan menatap lili bingung.

"kenapa kau berkata seperti itu..??"

"karena aku tidak pernah percaya aku bisa mencintai lagi, aku tidak percaya bahwa aku bisa melepaskan hendra, lelaki yang sangat aku cintai.. dan aku tidak percaya akhirnya aku bisa mencintai orang yang dulu kuanggap aneh karena mengatakan mencintaiku diawal perkenalannya denganku.."

Lee tersenyum manis memandang lili yang berada didalam pelukannya, "jadi, apa kau menyesal dengan keputusanmu?"

Lili menggeleng pelan, dia menatap lee dalam dan tepat dimatanya.."tidak, aku tidak menyesal sama sekali, perasaanku saat ini lega, tapi sedikit merasa bersalah.."

"kenapa kau merasa bersalah?"

"karena aku menyebabkan hendra patah hati, aku tau ini kehendak takdir, tapi sungguh aku sedih melihat hendra yang sekarang sudah mengingatku.. kalau boleh memilih aku akan biarkan hendra untuk tetap melupakan ingatannya tentangku.."

"kau tidak perlu merasa bersalah, hendra mencintai sandi.. dan dia akan menyadarinya sebentar lagi, sama seperti kau yang menyadari bahwa kau mencintaiku.." lee tersenyum dan mengecup dahi lili dengan sayang.

"dae, aku rasa aku sedang bermimpi sekarang.. dan aku tidak ingin bangun dari mimpi ini karena aku sungguh menikmatinya.."

"kalau begitu, aku akan memperindah mimpimu sayang.." ujar lee tersenyum dan mencium bibir lili, dia mengecup pelan bibir lili, menggoda lili agar membalas ciumannya, dan lilli melakukannya.. dia mencium bibir lee dalam, mengungkapkan perasaannya melalui ciuman ini, seolah memberitahukan kepada lee bahwa dia sangat mencintai suaminya itu.

A week in Hwasun [completed] √ Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt