A week in Hwasun [completed] √

a week in hwasun 7

Menikah merupakan hal yang paling ditunggu oleh siapapun

Aku juga menanti hal itu sebelumnya

Hari yang kufikir akan menjadi hari terindah

Namun hari itu tidak pernah datang

Hari itu menjadi angan dan mimpiku saja,,

Kau bertanya apa aku menginginkannya lagi?

Entahlah kurasa separuh hatiku menolaknya.

***

LILIYANA POV

BAB VII

A trip in Hwasun with mr.lee sedikit menambah kegembiraanku.. bagaimana tidak, mr.lee mengajakku ketempat tempat indah dimana aku dapat merasakan bebas dan lepas, keluarga mr.lee juga sangat baik padaku, eomma appa, ji hyun, dae roo oppa, semua menyenangkan dan membuatku bahagia. Kurasakan handphoneku berbunyi "om nova's calling".

"ya om?" jawabku dengan ramah, "oh oke baiklah.. sampai jumpa dirumah om" ucapku mengakhiri telfon dari om nova. Om menyuruhku untuk kerumahnya malam ini, ada apa ya? Sudahlah. Aku pun sudah lama tidak kerumah om nova.. aku juga sudah rindu dengan anaknya yang lucu.. xoxoxo

Dirumah om nova

"Lili, kemana aja kamu.. udah lama banget gak kesini," sambut tante via padaku dengan ramah.. aku tersenyum dan membalas memeluknya.

"Maafkan lili tante, lili ke Korea untuk tugas kantor" ucapku tersenyum dan memberinya tentengan oleh oleh dariku.. "anggar mana tan?" ucapku mencari anak tante via dan om nova.

"anggar diatas, lagi tidur.. oh iya.. om nova udah nunggu kamu dari tadi. Diruang tamu li," ucap tante via padaku

Aku pun menuju ruang tamu, sepertinya om nova ingin menyampaikan hal yang urgent, tak seperti biasanya jika aku berkunjung pasti om nova akan mengajakku makan dahulu, bercanda dahulu, bukan seperti sekarang yang langsung menyuruhku menuju ruang tamu. Tempat pembicaraan serius sering berlangsung.

"lili," panggil om nova membuatku terkejut, aku tidak terkejut karena om memanggilku, aku terkejut lebih karena ada mr.lee disana.. apa yang diinginkan mr.lee disini? Apa om nova mengenalnya? Ah lili bodoh tentu saja om nova mengenalnya.. mr.lee kan CEO tempatmu bekerja.

Aku duduk disebelah om nova kemudian diam, tidak ada yang bisa kubicarakan karena om nova terlihat sangat serius dengan mr.lee.

"jadi bagaimana yana? Kau bersedia?" tanya om nova padaku. Bersedia apa? Ah ternyata aku sudah terlalu lama termenung hingga aku tidak menyadari arah pembicaraan om nova dan mr lee.

"bersedia untuk apa om?"

"menjadi istri mr.lee" ucap om nova tenang. Berbanding terbalik dengan ekspresiku yang kini sudah melotot mendengar penuturan om nova. Menikah? Apa om sudah tidak waras? Om kan tau sendiri aku sangat mencintai hendra dan belum siap untuk membuka hatiku untuk lelaki lain.