a week in hwasun 14

521 36 9
                                    

***
Cinta itu tidak buta,
Hanya saja terkadang sang Pecinta salah merealisasikannya,
Bagi sebagian orang mungkin itu adalah kesalahan,
Tapi tidak bagi sebagian lainnya,
Karena bisa saja itu adalah Perjuangan,
Perjuangan meraih dan mendapatkan cinta sejati,
Karena tak cukup hanya saling mencintai,
Cinta juga harus diperjuangkan sepenuh hati, jiwa dan raga.
BAB XIV
Author Pov's

***

Raut wajah takut dan khawatir diwajah lee yongdae berubah menjadi senyum sumringah, kalau prediksinya tidak salah, maka kemungkinan besar lili sedang hamil, ah sungguh hari yang indah..

"lili, ayo kerumah sakit sekarang, aku ingin memastikan hasilnya sekarang juga.." ujar lee penuh semangat membuat lili mengerutkan keningnya pertanda bingung.

"memastikan apa lee,? Hasil apa pula yang ingin kau ketahui dirumah sakit?" lili menatap lee dengan bingung, sesaat kemudian dia mengerti setelah melihat rona bahagia yang terpancar dari wajah lee.. apa mungkin?

"ayo.. pergi sekarang jugaa.."

Lee mengajak lili kerumah sakit malam itu juga, dia harus memastikan semua dengan benar agar apa yang diharapkannya selama ini benar benar menjadi kenyataan,

"jadi, apa hasilnya dok? Apa istri saya positif hamil?" tanyanya memandang sang dokter dengan antusias.

Sang dokter menatap ragu kepada pasangan suam istri didepannya ini, dia bingung bagaimana cara menyampaikannya.. "begini pak, sebenarnya.."

"sudah berapa lama dok?" potong lee tiba tiba membuat lili menatapnya dan berkata "biarkan dokter menjelaskan dulu lee.." lee tersenyum malu dan menganggukkan kepalanya, membiarkan dokter melanjutkan hasil pemeriksaannya.

"jadi begini pak, sebenarnya istri anda tidak hamil,,"

"bagaimana mungkin? Tadi dirumah dia mengatakan mual dan pusing dok.." ucap lee dengan nada tidak percaya,,

"mual dan pusing tidak selalu mengindikasikan seseorang tengah hamil, dalam kasus istri anda sekarang bisa saja dia mengalaminya karena jumlah porsi makan, keracunan atau alergi terhadap suatu makanan, tapi satu hal yang bisa saja beritahu, kondisi istri anda sangat baik dan kuat untuk mengandung kedepannya.." ucap sang dokter tersenyum profesional kepada lee dan lili.

"jadi istri saya tidak hamil?"

"belum saat ini pak.." ujar sang dokter tersenyum, setelah meresepkan beberapa vitamin untuk membuat lili merasa baikan lee dan lili keluar dari ruangan dokter dan pulang setelah menebus resep obat tersebut.

"apa kau kecewa dengan hasilnya lee?" tanya lili saat mereka berdua dimobil dalam perjalanan pulang.

"kenapa aku harus kecewa sayang? Jodoh rezki, maut itu sudah ada yang mengatur.. termasuk anak.. mungkin memang belum saatnya kita untuk memiliknya sekarang.." jawab lee tenang dan tersenyum menatap lili disampingnya.

"kau benar benar berbesar hati lee.."

"dan mungkin saja ini adalah salah satu cara agar kita bisa lebih dekat lagi dan saling mencintai sepenuh hati.."

"mungkin saja, mungkin anak kita ingin orang tuanya saling mencintai sepenuh hati dulu hingga akhirnya dia memutuskan untuk tumbuh dirahimku dan menemui kita sebagai orang tuanya.."

"ya, begitulah sayang.." walau sedikit kecewa, lee berusaha menutupinya dengan baik.. seperti yang dia bilang tadi.. mungkin memang belum saatnya mereka memiliki anak yang tampan dan cantik.

***

Hendra dan sandi sudah bersiap untuk kembali ke Indonesia. panggilan pekerjaan sudah menunggu hendra, ya.. untuk pertama kalinya hendra akan mengambil alih perusahaan orang tuanya secara langsung. Akibat kecelakaan yang menimpanya dan hampir membuatnya mati jika tidak ada sandi, orang tuanya menjadi peduli terhadapnya dan dia sangat bersyukur akan hal itu.

A week in Hwasun [completed] √ Where stories live. Discover now