A week in Hwasun 17

597 44 12
                                    

***

Jangan salahkan takdir jika tak sesuai kehendakmu,

Jangan salahkan keadaan yang tak berpihak padamu,

Jangan ikuti perasaanmu untuk melawan takdirmu,

Karena percuma saja,

Garis hidupmu telah ditentukan sejak awal,

Terimalah maka kau akan bahagia,

Meski bukan dengan orang yang kau cintai awalnya,

BAB XVII

Author Pov's

Author Pov's

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Lelaki itu terus saja memegangi kepalanya yang sakit, ia tau konsekuensi apa yang akan diterimanya jika ia memaksa untuk terus mengingat ingatannya yang sudah hilang, tapi sungguh ia tidak bisa menahan rasa penasarannya lebih lama lagi, semua mimpi yang menghampiri tidurnya selalu membuatnya penasaran akan sosok gadis yang ia yakini adalah memori yang dilupakannya. Sampai suatu hari usahanya membuahkan hasil, ia mengingat semuanya.. ia tau siapa gadis yang ada dimimpinya itu dan dia merasa sangat bodoh karena bisa melupakan hal yang paling penting dihidupnya.

"hend, kau baik baik saja?" tanya sang istri ketika dilihatnya hendra memegangi kepalanya kesakitan, hendra memandang wajah sandi lekat, kenapa dia mengatakan bahwa hendra akan kehilangan seluruh ingatannya secara permanen jika ia berusaha mengingat kenangan yang dilupakannya.

"aku baik baik saja, aku pergi dulu sandi.." ujarnya datar dan berlalu meninggalkan sandi yang didera rasa bingung luar bisa, kenapa akhir akhir ini dia merasa kalau suaminya menghindarinya? Apa dia melakukan suatu hal yang salah? Tapi apa?

Apa mungkin hendra mengingat semuanya? Mengingat masalalu dan kisah cintanya dulu? Sandi memang pernah melhat hendra berkomunikasi ditaman beberapa waktu yang lalu, mereka memang terlihat serasi bersama, melihatnya membuat sandi merasakan sesak didadanya, apalagi melihat anak kembarnya yang sepertinya menyukai lili, pemikiran-pemikiran buruk melintas difikirannya, membuatnya frustasi, bagaimana kalau hendra nanti akan meninggalkannya dan membawa anak mereka untuk dia besarkan bersama lili, bagaimana kalau apa yang ditakutkannya dulu menjadi kenyataan? Bagaimana, bagaimana dan bagaimana, memikirkannya saja membuat sandi merasa sesak hingga bulir bening jatuh dari matanya yang indah.

Sandi memberanikan diri untuk menemui lee, suami lili.. karena menurutnya inilah yang harus dilakukannya sekarang, maka dengan tekad yang penuh ia menunggu lee pulang didepan area parkir di apartemen tempat tinggal mereka, saat melihat mobil lee sandi langsung berdiri didepannya dan merentangkan tangannya.. membuat mobil berhenti mendadak dan seorang lelaki keluar hendak memarahinya namun semua terhenti ketika sang pengemudi mengenali dirinya.

"dokter sandi apa yang kau lakukan??" tanpa fikir panjang sandi mengajak lee kembali masuk kemobilnya dan dia mengambil tempat disebelah lee, lee yang bingung hanya mengikuti instruksi sandi.

A week in Hwasun [completed] √ Where stories live. Discover now