a week in hwasun 15

697 40 7
                                    

***

Apa cinta itu buta?

Aku rasa benar.. karena aku sudah merasakannya..

Apa perjuangan itu memang menyakitkan?

Aku rasa benar.. karena aku juga merasakannya..

Tapi sampai kapan aku harus berjuang?

Melihatnya bahagia tapi bukan karenaku..

Kurasa itu adalah hal yang paling menyakitkan..

BAB XV

Lee Yongdae POV's

Lee Yongdae POV's

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Aku pulang lebih awal hari itu, yah.. meskipun bahagia karena lili mengatakan mencintaiku, tetap saja aku masih takut dan ragu kalau kata cinta yang diucapkannya hanya karena dia tidak melihat hendra selama ini, bagaimana jika dia melihat hendra lagi, bagaimana jika ingatan hendra kembali dan dia ingin merebut lili dariku.. bagaimana jika lili mau dan akhirnya kembali pada hendra? Ah tidak aku tidak boleh memikirkan hal yang buruk, aku harus percaya pada lili.

"anda ingin pulang sekarang mr?"

"ya, kau boleh pulang duluan, aku akan menyetir sendiri.."

Aku memarkirkan mobilku dengan rapi diparkiran taman sore itu, aku sengaja mengambil waktu sedikit lama untuk menjernihkan fikiranku yang sedang kalut, seketika aku tertegun melihat pemandangan didepanku..

Pemandangan sepasang wanita dan pria yang tengah duduk dan tertawa bersama sepasang anak kembar, hatiku berdenyut sakit melihatnya.. apalagi melihat sang wanita yang tertawa dengan bahagianya..

Aku menggenggam buket bunga lili yang kupegang dengan eratnya, hingga membuat bunga itu hancur tak berbentuk.. apa mungkin lili sebenarnya masih belum bisa mencintaiku? Lalu apa maksudnya mengakui mencintaiku tadi malam? Apa maksudnya? Kalut dengan pemikiranku sendiri membuatku membuang buket bunga yang ada ditanganku dengan kasar dan kuputuskan untuk meninggalkan taman itu sesegera mungkin sebelum lili mendahuluiku masuk keapartemen.

"cklekk.." kudengar pintu masuk apartemen dibuka, aku melihat wajah lili tersenyum bahagia kearahku.. 'apa dia sebegitu bahagianya? Kenapa hatiku sangat sakit melihat dia bahagia bukan karena diriku?'

Lili memelukku dengan erat saat melihatku duduk diruang tamu, aku tidak tau apa yang kurasakan sekarang, perasaanku campur aduk, cemburu, takut, semua melebur menjadi satu.

"kenapa kau diam saja? Kau tidak merindukanku ya?" ujar lili menatapku bingung,

"aku hanya lelah, bisakah kau siapkan air hangat? Aku ingin berendam.."

"baiklah, aku siapkan dulu ya.."

Lili berlalu dari hadapanku, aku memandang punggungnya yang menjauh, aku mencintainya dengan sepenuh hati, aku sudah berjuang keras untuk mendapatkannya selama ini, dia juga sudah mengatakan mencintaiku, lantas hal apa lagi yang kutakutkan? Hanya karena dia pergi bersama hendra bukan berarti dia memiliki hubungan khusus dengan hendra bukan? Jadi untuk berjuang sedikit lagi kurasa bukanlah masalah yang besar..

A week in Hwasun [completed] √ Where stories live. Discover now