A Week in Hwasun Prolog

1.4K 61 4
                                    


Lelah...

Apakah kau mengetahui definisi dari kata itu?

Aku rasa aku tau...

Lelah itu seperti merasakan bahwa kita tak sanggup lagi untuk melakukan suatu hal.

Dan kau tau...

Terkadang lelah membuat kita merasakan suatu perasaan seperti putus asa, well aku fikir perasaan itu belum tentu dimiliki kitaa...

Tapi pasti dimiliki oleh diriku sendiri...

Karena aku fikir, aku memang merasa lelah dan putus asa...

Karena aku fikir, aku memang merasa lelah dan putus asa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


PROLOG

Aku kembali terjaga disetiap pagi seperti biasanya. Melakukan kegiatan rutinitas yang membuatku selalu merasa bosan, kau tau kegiatan yang membosankan itu seperti apa? Aku tau, kegiatan membosankan itu adalah ketika kau bangun dan menyadari bahwa kau masih berada dalam zona yang tak kau sukai.

Rasanya itu seperti kau hanyalah robot yang bertugas untuk tetap terus berfungsi menyelesaikan segala macam tugas dan kewajibanmu tapi kau tak merasakan perasaan apapun, kau tak bahagia, kau tak sedih dan bahkan kau tak bisa merasakan feeling apapun.

"Kau selalu datang terlambat serta kau selalu lupa untuk tersenyum atau mengerjakan seluruh pekerjaan yang seharusnya kau kerjakan, ada apa denganmu? Kalau kau begini terus manager kita akan sadar akan kelalaianmu dan memecatmu! Kau paham?"

Aku menatap greys didepanku, dia mengomentariku sedemikian rupa, karena aku menjalani hidupku seperti layaknya robot. Robot yang hanya difungsikan oleh sebuat mesin induk yang diotaki oleh seorang manusia jenius, well sepertinya kata kataku sedikit berlebihan.

"Bisakah kau berhenti mengomeliku sebentar saja? Aku lelah dan kini aku ingin mulai bekerja, melepaskan semua tanggung jawab pekerjaanku yang belum selesai."

Aku tidak bohong, semenjak aku berubah menjadi lelah dan bersikap seolah robot, aku banyak sekali kehilangan orientasi atas diriku sendiri, aku benci mengatakannya, tapi aku begini memang karena semua orang yang aku sayangi meninggalkanku begitu saja. Termasuk yang baru baru ini, hal yang membuatku semakin terpuruk pada kelelahan menjalani hidup dan menghadapi perasaan putus asa.

Aku adalah wanita berbahagia yang ceria, selalu menganggap semuanya dihidupku sempurna. Aku lulus dari sebuah universitas ternama dengan prediket nilai terbaik. Mempunyai orang tua yang lengkap serta sayang padaku, mempunyai pacar yang aku cintai dan mencintaiku.

Sampai suatu ketika aku kehilangan orang tuaku, mereka meninggal dalam kecelakaan pesawat, semenjak itu aku belajar hidup tegar dan selalu bersyukur, namun hal itu tak berlangsung lama ketika sebuah insiden kembali terjadi di hidupku, seolah tak henti menghancurkan hidupku.

A week in Hwasun [completed] √ Where stories live. Discover now