Chapter 24

208 51 7
                                    

Chris dan Seungmin tiba di kastil menggunakan kendaraan milik ayah Seungmin. Kastil terlihat sepi dari biasanya. Suara kendaraan yang baru tiba membuat beberapa anak lain bersembunyi lalu mengintip dari balik dinding. Mereka diteror sepanjang hari, wajar mereka ketakutan saat ada yang datang memasuki gerbang yang dijalari tanaman tanpa bunga tersebut.

Para anak serigala itu tak kunjung keluar dari persembunyian meski tahu yang datang adalah Chris. Yang mereka takuti bukanlah Chris, melainkan Seungmin. Aroma manusia lelaki itu membuat mereka takut, karena ini aroma yang sama dengan yang datang beberapa hari lalu. Beberapa orang beraroma manusia datang lalu membunuh serigala-serigala tidak bersalah.

Chris bergegas membawa Seungmin masuk saat menyadari ketakutan anak-anak tersebut. Begitu sampai di dalam, masih tidak terlihat seorangpun di sana, kecuali kekacauan di mana-mana. Barang-barang antik nan mahal milik keluarga itu berserakan memenuhi lantai.

"Chris, apa yang terjadi?"

Chris menggeleng. Tidak satupun dari keluarganya yang memberi tahu apa yang terjadi. Bahkan mereka tidak datang saat ia di rawat di kediaman paman Seungmin.

Chris berteriak memanggil satu-persatu anggota keluarganya. Ia berkeliling mencari keberadaan keluarganya berharap menemukan salah satu dari mereka, namun tidak siapapun di sana selain para serigala kecil yang berusaha bersembunyi karena ketakutan.

Seungmin juga ikut mencari dan menyadari lemari kaca berisikan benda berharga keluarga Lýkos ada yang hilang. Belati. Seungmin bergegas menyusul Chris ke halaman belakang untuk memberi tahu tentang belati yang hilang. Namun ia menemukan Chris sedang memeluk seorang anak kecil yang bersimbah darah.

Itu Lucas.

"Bawa semua anak-anak masuk." Perintah Chris pada Seungmin. Seungmin langsung menurutinya. Ia memanggil setiap anak agar segera masuk ke dalam kastil lalu membawa anak-anak dari klan berbeda itu ke ruangan tempat api abadi menyala.

Chris membaringkan adiknya di atas  tempat duduk yang terbuat dari batu, lalu memeriksa perut Lucas yang terluka karena tusukan. Entah adiknya masih hidup atau tidak, yang jelas ia tidak bisa merasakan denyut nadinya. Tapi, Lucas tidak akan mati bukan? Mengingat api abadi masih menyala. Namun tidak ada yang sadar bahwa tanda lahir berbentuk bulan sabit dibelakang telinga Seungmin sudah mulai memudar.

"Orang-orang itu membawa semua orang dewasa pergi."

"Kami para anak kecil bersembunyi di tepian sungai. Saat kami kembali, sudah tidak ada siapa-siapa."

Anak-anak dari klan Lýkos mulai berani membuka suara setelah trauma yang mereka alami selama beberapa hari ini.

Chris beralih menatap anak dari klan lain yang juga berkumpul di sini.

"Orang tua kami dibunuh. Kami tidak punya siapa-siapa. Jadi, kami pergi ke tempat ini untuk meminta pertolongan, tapi tidak ada yang bisa membantu. Mereka juga membunuh beberapa anak. Memotong kepalanya, dibakar..."

Seungmin hampir saja pingsan mendengar cerita para anak. Jemarinya terkepal menggenggam ujung sweaternya setelah ia meyakini bahwa kakeknya adalah dalang dari semua ini. Lalu ke mana keluarga Chris pergi?

"Kita tidak bisa membiarkan anak-anak keluar dari ruangan ini."

"Lalu kita harus bagaimana?" Tanya Seungmin.

Pintu ruangan terbuka, Hyunjin datang sembari membawa kantong berisikan makanan. Wajah tegangnya kini mulai melunak sesaat ia melihat anak-anak sedang berkumpul di sini.

"Apa yang terjadi?" Chris langsung menyerang Hyunjin dengan berbagai macam pertanyaan. Lalu ia mendapai luka goresan benda tajam di tangan sebelah kiri Hyunjin.

SILVER SPOON -CHANMIN-Where stories live. Discover now