Chapter 5

410 60 7
                                    

Nyonya Alice sedang mengobati lengan Chris yang terluka menggunakan obat herbal racikan Hannah. Lengannya terluka karena terkena cakar tajam lawannya saat berusaha melindungi manusia bodoh yang tidak mendengarkan perintahnya.

"Jangan sampai dia melihat lukamu." Nyonya Alice menurunkan lengan baju Chris usai mengobati tuan muda pemarah tersebut. Ia pun keluar dari kamar Chris (yang harus pindah kamar karena Seungmin menempati kamar lamanya).

Selang beberapa menit Seungmin dan Hannah pulang beserta Hyunjin yang menunggu mereka di depan pintu gerbang. Chris dapat mencium aroma Seungmin dari kejauhan sehingga ia bergegas turun bersiap memarahinya.

Lelaki itu berdiri angkuh saat sudah berhadapan dengan Seungmin. Tahu akan dimarahi, Seungmin memilih menghindar. Ia melewati Chris begitu saja dan mengabaikan panggilan dari lelaki itu.

Tetapi tayangan di televisi berhasil menghentikan langkah kakinya yang hendak pergi ke lantai atas, yang mana sedang menayangkan siaran langsung konferensi pers Insaeng Group.

Perasaannya campur aduk ketika kamera menyoroti satu persatu anggota keluarganya. Mereka tampak sehat dan baik-baik saja seperti tidak merasa kehilangan. Matanya mulai berkaca-kaca mendengar setiap kalimat yang disampaikan oleh sang kakek bahwa kakeknya percaya ia masih hidup.

Seungmin menjadi ragu dengan keinginannya yang ingin kembali pada keluarganya. Ia masih belum tahu siapa dalang dibalik percobaan pembunuhan terhadap dirinya. Ia yakin orang itu adalah orang terdekat, tapi siapa?

Seungmin tersentak ketika tangannya di tarik oleh Chris, lelaki itu juga mematikan televisi yang entah siapa yang menyalakannya.

"Besok saja marahnya. Aku lelah, aku ingin istirahat." Seungmin tidak sedang berdalih, ia memang lelah dengan kejadian yang menimpanya hari ini. Ia ingin tidur dan berharap semua ini hanya mimpi.

Tatapan Chris mulai melunak. Ia melepaskan genggamannya pada pergelangan tangan Seungmin yang meninggalkan bekas kemerahan di sana.

"Hannah, obati kakinya."

Semua orang di sana menghembuskan nafas lega setelah Chris pergi. Mereka sempat dibalut rasa takut melihat bagaimana murkanya Chris usai menolong Seungmin. Ia bahkan kesulitan kembali menjadi manusia karena emosi yang menyelimutinya. Kalau sudah begini, tidak ada yang berani mendekatinya sampai emosinya mereda.

○○○

Seungmin berbaring di ranjang sambil menatap keluar jendela. Angin malam masuk dengan leluasa dari jendela yang ia biarkan terbuka. Dari tempat tidurnya ia bisa melihat rembulan yang bersinar terang ditemani oleh bintang-bintang.

Seungmin merasa kesepian. Sesuatu seperti ini selalu ia rasakan ketika malam hari saat hendak memejamkan mata. Meski dikenal sebagai anak pembangkang, bukan berarti ia memiliki hati yang sekeras batu. Sekarang ia rindu ibunya, ia rindu kasur empuknya (meski kasur di tempat ini juga empuk), ia rindu kakeknya, ia juga rindu Minho hyung-Nya.

Bagaimana keadaan lelaki itu sekarang? Apa Minho percaya ia masih hidup? Atau justru menganggapnya sudah meninggal, seperti anggota keluarganya yang lain.

Seungmin memainkan cincin yang melingkar di jarinya. Benarkah ia sudah menjadi milik seseorang? Bukan hubungan seperti ini yang ia inginkan. Ia ingin menikahi orang yang di cintainya lalu saling mengikat janji suci. Tapi sekarang impiannya musnah karena cincin sialan ini.

"Siapa kau sebenarnya? Bagaimana bisa kau memberiku cincin aneh seperti ini? Apa kau benar-benar manusia?" Seungmin pun menguap karena sudah tidak bisa lagi menahan rasa kantuk. Akhirnya ia tertidur dengan pintu jendela yang masih terbuka. Cahaya bulan yang bersinar terang ikut masuk bersamaan dengan angin pengantar tidur.

SILVER SPOON -CHANMIN-Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin