Chapter 23

220 43 4
                                    

Mobil yang dikendarai Minju tiba di kota Garoul bersama satu mobil lainnya yang berisi 2 orang yang diperintahkan Minho untuk menjaga Seungmin. Mobil berwarna putih itu berhenti tepat di depan alamat rumah yang tercatat di kertas kecil di genggaman Minju.

Berbeda dengan Seungmin yang sudah terbiasa dengan kota kecil ini, Minju justru bergidik ngeri karena udara asing khas hutan tercium begitu ia turun dari mobil.

Yuri, anak Junho bergegas menghampiri mereka lalu menyapa dengan sopan. Gadis belia itu terkejut melihat Chris berjalan harus dibantu oleh Seungmin. Ia memanggil ayahnya yang ternyata sudah berada di depan pintu.

Seungmin menatap lelaki yang wajahnya cukup mirip dengan ibunya. Ibunya sudah bercerita tentang adik laki-lakinya yang hampir mati di tangan Kim Taewoo. Inikah orangnya?

"Cepat bawa dia ke dalam." Minju membantu Seungmin membawa Chris masuk, sementara orang suruhan Minho tetap memantau dari dalam mobil, berjaga-jaga jika ada yang mengikuti mereka.

Mereka tidak menemukan orang yang mencurigakan. Cukup mudah membedakan orang Seoul dan Garoul. Orang-orang Seoul selalu berpakaian mahal dan modern, sedangkan orang di kota ini lebih banyak mengenakan pakaian biasa, beberapa ada yang mengenakan pakaian tradisional. Kota ini aneh, pikir mereka. Tapi mereka harus tetap berjaga seperti perintah Minho.

Seungmin meringis ketika ia mengoleskan obat herbal ke sekujur tubuh Chris yang penuh luka. Obat ini ia dapatkan dari pamannya yang juga pandai meracik obat seperti adik Chris. Seungmin jadi rindu pada Hannah dan keluarga Chris yang lain. Bagaimana kabar mereka sekarang? Apa mereka baik-baik saja?

"Kenapa?" Tanya Chris dengan suara serak. Posisi duduk mereka yang saling berhadapan membuat Chris leluasa membaca setiap ekspresi yang terukir di wajah pasangannya tersebut.

Minju yang berada di ruangan itu memilih keluar agar Seungmin dan Chris bisa mengobrol berdua. Ia menunggu di depan pintu dengan gelisah sambil sesekali melihat ponselnya berharap Minho segera memberinya kabar.

"Chris, bagaimana dengan keluargamu?"

Sama halnya dengan Seungmin, Chris juga mengkhawatirkan keluarganya, terutama Hannah. Adiknya itu masih belum mampu menjaga diri sendiri jika Insaeng berhasil menyerang kastil Lýkos. Ia juga tidak tahu keberadaan Han. Entah apa yang terjadi pada sepupunya itu, padahal Han sempat menghubunginya bahwa ingin menemui Seungmin. Tapi Han tak kunjung menampakkan batang hidungnya.

"Aku tidak mau kehilanganmu." Seungmin berkata dengan kedua mata yang berkaca-kaca. Tidak bisa dibayangkan jika Chris pergi meninggalkannya dalam keadaan seperti ini. Ia belum pernah jatuh cinta sedalam itu terhadap seseorang. Disaat ia menemukan cintanya, justru berakhir tidak mengenakkan. Apa kali ini ia akan mengalami hal yang sama? Yang lebih tragis?

"Aku takut kakekku akan berbuat nekat. Aku takut..."

Chris menangkup wajah Seungmin yang meracau ketakutan, belum pernah ia melihat Seungmin setakut ini terhadap kakeknya.

"Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu dan orang-orang yang berpihak pada kita. Aku akan membuat mereka menyesal karena membuatmu ketakutan. Selama aku bersamamu, tidak ada yang perlu kau khawatirkan." Chris ingin sekali memeluk mate nya tersebut jika tidak mengingat sekujur tubuhnya masih dipenuhi obat herbal.

"Aku akan meremukkan jantung siapapun yang ingin mengambilmu dariku. Siapapun itu, aku tidak peduli walaupun orang itu adalah kakekmu."

Seungmin mengangguk kecil. Rasa hormatnya terhadap sang kakek hilang sudah. Bahkan ia tidak peduli jika kakeknya benar-benar mati di tangan Chris. Ia tidak peduli lagi pada Insaeng sialan itu.

SILVER SPOON -CHANMIN-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang