Chapter 9

361 59 5
                                    

Seungmin merasakan hembusan nafas hangat di lehernya. Chris masih tertidur pulas dengan lengan yang melingkar diperutnya. Ini tidak seperti yang kau bayangkan. Seungmin tidak mungkin menyerahkan tubuhnya begitu saja pada lelaki ini.

Beruntung semalam ia mampu mengendalikan lelaki itu sehingga tidak perlu repot-repot melayani hasratnya. Ia cukup memberinya pelukan. Ya, hanya pelukan. Seungmin juga terkejut karena pelukannya mampu mengembalikan kondisi Chris menjadi normal kembali.

Seungmin turun dari ranjang untuk menyingkap gorden sehingga cahaya matahari langsung menembus jendela.

"Tutup kembali gorden itu. Aku mau tidur."

Seungmin seperti melihat dirinya sendiri saat mendengar Chris bicara seperti itu. Dulu ia sering mengomel pada pelayan yang selalu menganggu tidurnya.

"Chris bangun. Antarkan aku ke kota."

Chris menarik selimutnya menutupi seluruh tubuhnya. Seungmin menarik selimut itu dengan paksa.

"Kau bisa mengajak Hyunjin."

"Aku tidak mau."

"Ya sudah, kau pergi saja sendiri. Bukankah kau punya nyali yang besar?" Ini masih pagi tapi Chris sudah mengajaknya ribut. Seungmin naik ke atas ranjang lalu menghimpit tubuh Chris yang masih bergulung di bawa selimut.

Chris mengeluarkan sumpah serapah yang sama sekali diabaikan oleh Seungmin. Sementara Seungmin tidak kalah cerewet sembari menarik selimut yang dengan sekuat tenaga ditahan oleh lelaki di dalamnya.

Kamar itu menjadi heboh karena adu mulut sepasang 'suami-istri' yang baru menikah yang tidak pernah akur. Keributannya sampai terdengar oleh Alice yang kebetulan lewat.

"Kim Seungmin menyingkir dari atas tubuhku!"

"Tidak mau! Kau harus mengantarku ke kota! Aku sudah membantumu, sekarang giliran kau yang membantuku. Ayo bangun!"

Diluar kamar, Alice mengurungkan niatnya mengetuk pintu setelah mendengar suara Seungmin di dalam kamar Chris. Diam-diam wanita itu tersenyum dan kembali melanjutkan tugasnya mengantar makanan untuk Lucas.

BRUG!

Suara itu berasal dari tubuh Seungmin yang jatuh menghantam lantai usai didorong oleh Chris. Chris menatap pemuda itu tanpa rasa bersalah sedikitpun. Alih-alih membantunya berdiri, Chris malah meninggalkan Seungmin yang memekik kesal.

"Sialan kau!" Makinya. Ia berdiri sambil memegang sikunya yang sakit.

"Seharusnya semalam ku biarkan saja dia kesakitan! Aduh, tulang punggungku." Keluhnya kemudian.

○○○

Orang-orang di meja makan secara bersamaan menatap Seungmin yang datang sambil mengeluh kesakitan. Dorongan kuat dari Chris tadi membuat tulang punggungnya seperti mau patah. Seungmin lupa yang sedang ia hadapi bukanlah manusia biasa, ia harus berhati-hati terhadap pasangannya itu.

"Kau jangan terlalu kasar padanya. Lakukan dengan pelan. Dia sampai kesakitan begitu."

"Mom!" Chris tahu ke mana arah pembicaraan ibunya. Karena bukan ibunya saja, orang-orang di sana juga berpikir Chris dan Seungmin telah melakukan ritual terakhir sebagai pasangan yang baru menikah.

Seungmin duduk di sebelah Chris. Ia menatap setiap makanan yang tersaji di atas meja. Lalu beralih menatap orang-orang yang sarapan sambil mengobrol ringan. Tidak ada pembahasan mengenai sekolah, pekerjaan atau sejenisnya, mereka hanya membicarakan tentang pintu gerbang yang harus segera diperbaiki.

Suasana ini berbeda sekali dengan di rumahnya. Setiap di meja makan, kakek dan ayahnya tidak pernah absen membahas masalah pekerjaan maupun tentang sekolah Jaehyuk. Inilah alasan Seungmin lebih sering makan di luar dari pada bergabung bersama keluarganya. Seungmin seketika mendapat kehangatan yang tidak pernah ia dapatkan di rumahnya.

SILVER SPOON -CHANMIN-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang