Chapter 22

239 43 9
                                    

"Lepaskan dia." Kata Seungmin begitu sampai di ruangan kakeknya.

Para penjaga yang tadi menyeretnya langsung pergi setelah diperintahkan oleh sang tuan besar. Seungmin bisa mengambil kesempatan ini untuk kabur dan meminta bantuan pada Han ataupun Hyunjin. Namun ia memilih tetap di sini karena Chris juga ada di rumah ini. Lagi pula tidak seorangpun yang dapat membantu Chris karena lelaki itu kini menjelma menjadi monster mengerikan yang seperti tidak punya hati dan pikiran lagi.

"Duduklah dulu. Ada banyak hal yang harus kau ceritakan."

Seungmin menolak. Ia tetap berdiri sambil menatap nyalang ke arah kakeknya yang sangat santai duduk di kursi kekuasaannya seolah tidak melakukan kesalahan.

"Apa kau tahu, kau telah membahayakan keselamatan keluarga kita dengan cara menikah dengan monster itu."

Jemari sang cucu langsung terkepal karena tidak terima pasangannya diembel-embeli monster. Ya memang benar Chris berbeda dari manusia biasa, tapi baginya, Chris sama seperti manusia pada umumnya.

"Monster? Kakeklah yang harus dipanggil monster! Kakek melakukan segala macam cara untuk kesenangan kakek sendiri! Dulu kakek bercerita bahwa manusia serigala adalah makhluk mengerikan dan jahat. Sekarang aku tahu apa yang membuat mereka sangat membenci kita! Itu karena keluarga kita yang memulainya!"

"Tahu apa kau anak muda? Pikiranmu sudah diracuni oleh mereka. Mereka hanya memanfaatkanmu untuk menghancurkan keluarga Insaeng! Kau harus tahu itu!"

Hal yang sangat Seungmin benci adalah berdebat dengan kakeknya. Ia dan kakeknya sama-sama memiliki sifat keras kepala dan keras hati yang berujung Seungmin sendiri menjadi stress lalu mepampiaskannya dengan pergi ke klub malam untuk bersenang-senang.

"Lalu apa bedanya dengan kakek? Kalian juga sedang memanfaatkanku bukan?"

"Seungmin-ah, berhentilah menjadi keras kepala. Kau adalah bagian dari Insaeng, maka kau harus dipihak keluarga ini. Dan sampai kapanpun darah licik Insaeng akan terus mengalir di tubuhmu!"

Seungmin terdiam. Diam bukan karena kalah argumen, ia diam karena otaknya sedang bekerja keras memikirkan bagaimana caranya ia kembali ke ruang bawah tanah. Ia ingin melihat Chris. Jika disuruh memilih, ia lebih memilih dikurung di ruangan itu bersama pasangannya tersebut.

Kemudian mata sipitnya menangkap sebuah benda berbahaya yang disebut pistol tergeletak di atas meja sang kakek. Dengan gerakan secepat kilat, ia ambil benda itu lalu menodongkan ke kepalanya sendiri yang membuatnya seolah hendak bunuh diri. Hal tersebut tentu saja membuat Kim Taewoo panik. Melihat jasad cucunya bukanlah rencananya. Jika Seungmin mati, itu berarti klan Lýkos itu akan tetap hidup abadi.

"Turunkan pistol itu, Seungmin!"

Seungmin bukan anak kemaren sore, ia tahu cara kerja benda di tangannya karena dulu ia sering menggunakan benda ini untuk latihan menembak.

Kim Taewoo menekan tombol di atas mejanya yang merupakan cara untuk memanggil siapa saja yang ada di luar sana. Beberapa orang berlari memasuki ruangan nan luas tersebut karena takut terjadi sesuatu terhadap tuan mereka. Tak hanya pengawal, Kim Isak beserta Wonpil pun turut datang karena tujuan mereka memang hendak menemui Kim Taewoo.

"Seungmin apa yang kau lakukan?!"

"Jangan mendekat!" Mereka semua berusaha menjaga jarak ketika Seungmin berjalan mundur. Tidak ada yang berani menghentikan tuan muda Kim tersebut mengingat mereka sangat mengenal watak Seungmin yang selalu bertindak nekat.

Sesampainya di luar ruangan, Seungmin langsung berlari menuruni tangga masih dengan membawa pistol milik kakeknya. Para pengawalpun bergegas mengejarnya sebelum Seungmin berhasil keluar dari rumah ini.

SILVER SPOON -CHANMIN-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang