CHAPTER 36

761 93 16
                                    

"Berjanjilah jika tidak akan ada yang berubah. Karena aku sudah berjanji pada diriku sendiri, jika akan selalu melindungimu, memelukmu erat, dan tidak akan pernah melepaskan genggaman tanganmu."

"Apa seburuk itu? Hal buruk apa yang bisa membuatku meninggalkanmu?" tanya Pavel berubah cemas, dan rerus berpikir tentang masalah apa yang bisa membuatnya meninggalkan Tin, sedang yang ia tahu ia sangat mencintai bodyguard-nya itu, bahkan sedetik pun tak ada niatnya untuk meninggalkan pria itu.

"Entah akan seburuk apa masalahnya, tetaplah memelukku seperti ini," balas Tin mengeratkan pelukannya sambil mengecup pucuk Pavel cukup lama.

Sampai di detik ini pun, ia masih belum yakin akan membiarkan Pavel mengetahui semuanya tapi, situasi saat ini benar-benar tidak memberikannya pilihan lain lagi. Bahkan sekarang pun  Pavel masih belum mengetahu sedikit pun jika ia sedang menyembunyikannya untuk menyelamatkan nyawanya, setelah mereka menemukan informasi tentang keberadaan Mr Owl dan siapa sebenarnya pria itu.

"Ayahku, Eirwen Tunner adalah seorang reporter yang bekerja di Manhattan, kota kelahiranku."

Tin mulai bercerita dan Pavel yang mendengarnya dengan serius sambil saling bergenggaman tangan erat.

"Ayah seorang reporter yang memburu aktivitas para mafia untuk memberikan bantuan pada pemerintah agar membersihkan negara dari perdagangan manusia, penyelundupan anak, prostitusi keji, pengedaran obat-obat terlarang, penyelundupan senjata dan semua kejahatan keji lainnya termasuk penculikan dan pembunuhan. Meski Ayah sudah tahu jika apa yang Ayah lakukan akan menjadikan dirinya sebagai buronan para mafia tapi Ayah tetap melakukan hal tersebut."

"..."

"Ayah bahkan mengajukan diri untuk menjadi saksi bersama semua bukti-bukti yang telah Ayah temukan dan kumpulkan selama bertahun-tahun."

"..."

"Sejak saat itu, Ayah resmi berada di bawah perlindungan negara tapi, sayang sekali, beberapa polisi korup dengan sengaja melonggarkan pengamanan pada Ayah. Mungkin karena walikota saat itu adalah kakak tertua dari salah satu kepala mafia yang semua kejahatannya sudah di ketahui oleh Ayah."

Perasaan Pavel mulai tidak karuan, yang ia tahu. Mendiang ayahnya adalah adik dari tuan Dansel yang beberapa tahun lalu pernah menjabat sebagai seorang walikota tapi, masa jabatannya berakhir lebih cepat sebelum waktunya karena tuan Dansel tiba-tiba jatuh sakit dan harus di rawat secara intensif pada saat itu. Yang ia tahu, keluarganya juga tidak pernah terlibat dalam masalah apa pun, apalagi dalam kejahatan-kejahatan keji itu, sebab mereka tidak termasuk dalam komplotan para mafia seperti apa yang di ceritakan oleh Tin saat ini, karena keluarga Phoom hanya memiliki perusahaan internasional yang bergerak dalam bidang ekspor dan impor. Lalu siapa yang di maksud dengan adik tuan Dansel? Sedang yang ia ingat, ia hanya memiliki dua orang paman yaitu tuan Dansel dan tuan Vort yang saat ini masih berada di negara lain, entah itu di mana. Pavel bahkan tidak mengetahui banyak.

"Ayah pernah menjadi sandera dari salah satu mafia, dan nyaris di bunuh, beruntung saat itu Ayah masih bisa selamat. Meski sudah lolos dari kematian dan berhenti bekerja sebagai reporter atas permintaan Ibu, itu tidak lantas membuat kehidupan Ayah kembali normal lagi, sebab ia sudah terlanjur menjadi target para mafia yang sangat menginginkan nyawanya, hingga ia harus kembali menjadi tawanan dan mendapatkan banyak siksaan fisik."

"..."

"Entah karena Ayah selalu di lindungi, hingga ia lolos dari kematian dan kembali dengan selamat di rumah."

"Lalu ... di mana ayahmu sekarang?" tanya Pavel dengan perasaan gelisah, menatap wajah Tin penuh harap jika apa yang akan ia ceritakan selanjutnya tidak ada hubungannya dengan keluarga besarnya.

For HIMWhere stories live. Discover now