[51]. Bastard!

950 77 25
                                    

"ARGH!"

Astaga. Baru saja memasuki ruang sidang di markas sindikat mafia mereka, Mechabot langsung menutup dua telinga robot nya kala jeritan Hendrik terdengar. Mechabot menutup pintu dengan pelan lalu menguncinya dari dalam.

Ruangan ini gelap, hanya satu cahaya dimana dibawah cahaya remang itu berpusat di kursi tempat disiksa nya Hendrik sekarang. Disana, di sekeliling Hendrik, ada Adrian, Amato, dan Karl yang masing-masing memegang belati tajam nan mengkilat. Mechabot menggeleng-gelengkan kepala. Kok bisa ya dulu dia ketemu Amato?

Mechabot menonton dari jauh saja. Oh, harusnya tadi dia mengajak Ochobot kesini. Huft. Sayangnya robot berwarna kuning itu mendapat panggilan dari Tapops. Hanya Ochobot.

"A-argh! Sialan! L-lepaskan a-ku! Argh!"

Belati itu mengoyak kulit lengan Hendrik, mengoyak kulit lalu memperdalam tikaman nya ke daging sampai belati itu menyentuh tulang Hendrik. Hendrik meraung dengan sangat keras, lain hal dengan Amato yang tersenyum lebar sambil memperdalam tikaman di lengan Hendrik.

Adrian mendengus, dia memanjangkan kaki jenjang nya lalu menendang dada kiri Hendrik dengan kuat hingga kursi nya terhuyung kebelakang, untungnya Amato masih mempertahankan kursi Hendrik karena masih memotong tangan pria itu.

"Lepaskan kata mu heh!? Enak aja. Putri dan menantuku habis selamat dari maut, dan kau minta dilepaskan?"

"Najis lo setan, bangsat." Sambung Karl menyambung umpatan untuk Hendrik.

Amato melepas lengan Hendrik, dia masih menyulut rokok di mulutnya. Adrian dan Karl maju, Adrian menikam perut Hendrik berkali-kali dengan tawa yang mengudara, Karl membabat habis rambut Hendrik hingga botak dan mengukir sayatan nama Boboiboy dan (Name) di kulit kepala Hendrik.

Sudah. Hendrik telah kehilangan suara untuk berteriak guna mengekspresikan kesakitannya. Dia sudah memasang wajah penuh kepasrahan, hanya menutup mata untuk menahan rasa sakit itu, kelopak mata Hendrik sudah naik turun, nafas nya sudah sangat pelan.

Keadaan tubuh Hendrik ini begitu mengenaskan. Sangat mirip dengan korban mutilasi di jalanan, karena tubuhnya dipenuhi sayatan dimana-mana, perut yang bahkan sudah mengeluarkan isi dalamnya yang berupa organ, kaki, tangan, yang hampir lepas dari tubuhnya, kepala yang botak karena Karl, dua telinga yang sudah habis dipotong oleh Adrian, jari-jari tangan yang dipotong Amato. Hendrik bermandikan darah. Bagian tubuh mana yang tidak ada darah nya? Hei, didepannya adalah tiga orang mafia dengan jam terbang yang sangat tinggi. Jangan meragukan cara menyiksa mereka yang sangat bisa membuat orang-orang mual ketika melihat mereka menyiksa orang.

Hendrik, disiksa bukan hanya karena dia membantu Grace. Tetapi, ternyata dia juga menggelapkan dana. Menyuap pemerintah. Banyak kesalahan lainnya. Adrian, Karl, dan Amato itu berbaik hati menjadi kaki tangan Tuhan untuk membunuh hama seperti dia. Haha. Kurang baik apa sih mereka ini?

"Karya yang indah. Kalau dijadikan pajangan sepertinya akan menjadi seni yang indah."

Bahkan Mechabot yang merupakan power shfera dengan pemikiran polos pun bisa sekejam itu karena didikan Amato dan Adrian. Jangan salah, biarpun hanya berbentuk robot bulat, Mechabot kerap menyiksa orang yang bersalah dengan tangan robotnya.

"Dia busuk. Nanti rumahku akan busuk karena nya. Aku mana mau." Adrian bergidik ngeri.

"Ayo pergi, biarkan dia membusuk."

Amato memimpin didepan. Mereka berjalan meninggalkan Hendrik yang tengah sekarat. Meninggalkan ruangan yang terdapat burung-burung dengan mulut yang mulai mematok tubuh Hendrik. Mechabot mengunci pintu.

"Abis siksa orang begini, enaknya makan nggak sih?"

**

"Can i just stay here? Spend the rest of my days here? Cause you make me feel like...."

Boboiboy X Reader (Possesive Husband) Where stories live. Discover now