ch 15

10.1K 819 22
                                    

Sebagian orang pasti ada yang sadar, kalo cerita ini sempet Vy unpub? Lebih dari dua hari maybe. Kalo di tanya alasannya karena apa? Err ... Vy, gabut ┐( ̄ヘ ̄)┌



Saat ini. Shi, Jonathan dengan para bawahannya sedang bersiap. Untuk memulai adegan berdarah di mansion utama keluarga De Orlando.

"Tunggulah disini, biarkan kami yang bergerak. Kau hanya tinggal menunggu hasil buruannya." Celetuk Jonathan memberi perintah kepada Shi.

Shi yang tengah memainkan belatinya, melirik Jonathan sinis. Apalah dia apalah.

Dengan gesitnya, Shi memojokkan tubuh kekar Jonathan pada pintu mobil. Lalu mengarahkan ujung belati miliknya pada leher Jonathan hingga sedikit melukai leher pria itu.

Para bawahan Jonathan menodongkan senjata api pada Shi. Namun Jonathan memberi gestur tangan agar mereka menurunkan senjatanya, dengan ragu mereka menurunkan kembali senjata mereka.

"Kita sudah berkali-kali membicarakan hal ini sebelumnya. Jangan membuatku kesal dan balik membunuhmu sekarang juga!" Shi menatap nyalang pada kedua mata Jonathan. Pria ini selalu membuatnya kesal.

"Baik, baik. Aku hanya bercanda! Kau bisa ikut. Tapi ingat, jangan membuat luka sekecil apapun pada tubuh, Alvias!" Ucap Jonathan memperingati.

Shi menurunkan belatinya, menjauh dari hadapan Jonathan. Pria itu membenarkan letak bajunya yang sedikit kusut.

"Alvias siapa dirimu, hingga kau se perduli itu? Lagipula kita akan berperang bukan bermain boneka. Sudah jelas, tubuh ini akan sedikit terluka."

Jonathan tidak menjawab pertanyaan Shi, pria itu malah melengos masuk kedalam mobil dan meninggalkan Shi.

"Mari bergerak, jangan membuang-buang waktu lagi."

Jonathan memberi komando, membuat para bawahannya bersiap dan memasuki mobil.

Sedangkan Shi, dia memakai helm dan menaiki Ducati hitam miliknya—milik Jonathan.

Jonathan menyembulkan sedikit kepalanya keluar dari kaca mobil, "Jangan jauh-jauh dariku, Shi." Teriaknya kembali memperingati.

Lagi-lagi .. Shi hanya mengangguk dengan malas. Jika bukan karena pria ini berguna baginya, malas sekali Shi bekerja sama dengan pria di hadapannya.

***

Di ruang keluarga, berkumpul para keroc—seluruh keluarga De Orlando (–Edgar, Liona)

Terlihat yang tertua tengah membicarakan tentang perusahaan. Sedangkan yang paling muda, asik menjahili seorang gadis yang duduk di sofa.

"Abang ih, balik 'kin!" Terlihat wajah Keyla sudah memerah, matanya berkaca-kaca, bibirnya melengkung kebawah.

Erllan terkikik geli, pemuda itu mengembalikan handphone milik sang adik.

"Iya-iya, ini abang kembalikan."

Keyla mengambil kembali handphone miliknya dengan wajah cemberut, membuat Erllan gemas dan mencubit pipi adiknya.

"HUWAAA SAKITT!"

Pecah sudah tangisan gadis itu. Alex, Joseph, Tiffany dan Aland menatap Erllan tajam. Sedangkan pelaku hanya cengengesan tidak jelas.

"Erllan! Sudah mommy bilang, berhenti menjahili adik mu!" Tiffany menatap marah putra sulungnya.

Keyla berdiri dan berlari menghampiri Tiffany. Gadis itu menatap Tiffany memelas.

destroying the grooveTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon