21. Mau tanggung jawab?

7.6K 1K 247
                                    

Hello good morning, afternoon, evening! How are u gengss! Sehaat?

Udah pada masuk belum nihh sekolah dan kuliahnyaa?

Yang udah masuk kerja angkat tangan siniii!!

Semangat yaa buat pejuang rupiah dan pejuang menghadapi semesteran di bangku kuliah. Aku yakin mental kalian mental baja walaupun kadang mleyot dikit.

Gapapa ada aku dan Aksara yang nemenin di sini.

Sebelum baca Vote dulu kuyyy sama coment sebanyak banyaknyaaa!

Untuk part ini putar mulmed dari Naura Ayu-Cinta

#AksaraLakeswara #JerichoAdhyaksa #GilangGasendra #Joshua #BiancaLarissa #AlulaNova #Daniel Mahessa

Happy reading Sumini's

21. Mau Tanggung Jawab?

"Kalo gue suka sama lo, mau tanggung jawab gak?"

Bianca membulatkan matanya, kenapa harus dirinya yang tanggung jawab? Hello! Bianca sedang bermimpi kah? Aksara suka dengannya? Kaki dan tangannya lantas bergerak gelisah. Bola matanya menghindari kontak mata Aksara. Salting? Apakah ini yang dinamakan salting?

Jantung Bianca mendadak berdegup sangat kencang. Aksara sialan! Datang-datang malah membuat jantung anak orang tidak nyaman.

"K-kenapa aku yang tanggung jawab?" Tanya Bianca.

Aksara mendekat. "Yang buat gue suka sama lo kan lo sendiri,"

Bianca menoleh cepat. "Hah?"

Aksara mengangguk. "Semenjak lo suka sama gue. Dari situ gue kenal lo. Dan semenjak lo menjauh dari gue, dari situ gue merasa kehilangan lo."

Suasana mendadak hening, Bianca seperti kehilangan pasokan udara serta keadaan menjadi canggung. Namun, tiba-tiba Bianca tertawa garing. Seakan-akan ia sedang berada di mimpi. "Aku nggak tau ini cuman mimpi atau justru nyata. Dan kamu, buruan kamu pergi dari mimpi aku biar aku bisa bangun. Aku mau sekolah,"

Bianca mendorong Aksara namun Aksara tetap diam di tempat.

"Masih malam kenapa mikirin sekolah? Masih lama, masih 12 jam lagi."

"Aku gamau tau. Buruan kamu pergi dari mimpi aku!"

Aksara mencubit pinggang Bianca membuat gadis itu berteriak kesakitan.

"Aw! Kok kamu cubit aku, sih?!"

"Masih mau bilang ini mimpi?"

Bianca kikuk, ia tak harus menjawab apa sehingga ia hanya bisa menggaruk tengkuknya yang tak gatal untuk menghilangkan rasa canggungnya.

"E---- kayaknya udah malem, deh. Kamu kapan mau pulang?" Bianca mengalihkan pembicaraan.

Aksara menggeleng. "Jawab dulu pertanyaan gue."

Bianca menoleh ke arah jam dinding. "Sa, kayaknya orangtua aku sebentar lagi mau pulang, deh. Takut dikira enggak-enggak kalau mereka tau kamu di dalam kamar aku,"

"Yaudah, di ruang tamu aja gimana?" Jawab Aksara.

Bianca tercekat. Sial! Cowok ini sangat cerdas, pikirnya. Udah beberapa kali dialihkan dengan alasan, namun Aksara masih bisa menjawabnya dengan pintar.

Tiba-tiba Bianca menguap. "Sa, aku udah ngantuk. Besok harus sekolah. Aku nggak mau telat lagi,"

"Gue gak akan pulang sebelum jawab pertanyaan gue,"

"Yang mana?" Tanya Bianca.

"Lo mau tanggung jawab kalo gue suka sama lo?" ucap Aksara.

Bianca menghela napas. "Kenapa aku yang harus tanggung jawab?"

Hello, Aksara!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang