Part 15a: Desire

76.3K 6.3K 325
                                    

Sakti mengerjap ketika membuka pintu apartemennya, di sana ia melihat Alif dengan penampilan baru yang sangat berbeda. Gadis itu telah mengubah penampilannya habis-habisan. Sejujurnya, Sakti menyukai Alif apa adanya.. tapi laki-laki itu tak memungkiri kalau ia sangat menyukai penampilan baru istrinya.

Alif mengenakan blus sifon pink bergaya shabby chic dengan celana jeans skinny biru pudar. Di kakinya terpasang sepatu high heels bertali tipis, tersampir di lengannya tas branded mewah. Rambut Alif yang sebahu diwarnai dengan highlight coklat muda dan membentuk ikal kecil di bagian bawah. Wajah gadis itu terpulas make up tipis, membuat Alif makin cantik dan sekaligus elegan.

"Nih, aku balikkin istrimu nggak kurang satu apapun. Sekarang malah tambah cantik kan?" Andrea berseloroh, wanita itu tertawa dalam hatinya karena Sakti akan terkejut melihat tagihan kartu kreditnya bulan depan. Lalu wanita itu meletakkan sejumlah tas kertas yang berisi hasil buruannya berdua dengan adik iparnya di ruang tamu.

Sakti nyengir melihat belanjaan istrinya dan berterima kasih pada Andrea, sesuatu yang jarang ia lakukan karena apabila mereka bertemu hanya ledekan dan sindiran yang saling mereka lontarkan.

Wanita itu segera pamit dan mencium kedua pipi Alif, hubungan kakak-adik ipar itu sangat dekat hanya dalam waktu beberapa jam. Tak lupa Andrea mengedipkan matanya pada Alif, mengingatkan gadis itu agar melakukan apa yang ia sarankan malam ini.

***

Setelah makan malam dan menunaikan sholat isya berdua dengan Alif, Sakti duduk menenggelamkan dirinya ke sofa ruang duduk. Laki-laki itu menatap Alif yang sedang serius membaca majalah di kursi tinggi di depan mini bar.

Nikmat Tuhanmu mana lagi yang kau dustakan.. masakan lezat buatan istri yang sangat cantik, dilanjutkan dengan sholat magrib dan isya berjamaah..

Sakti nyengir lebar, merasa sangat bahagia saat ini.

Tetapi Sakti merasa heran, mengapa Alif duduk begitu jauh darinya.. sudah beberapa hari ini istrinya sudah mulai terbiasa apabila mereka duduk bersisian dan tidak menolak rengkuhan tangannya pada pundak Alif. Sakti mendekati Alif diam-diam, laki-laki itu berjingkat agar tidak mengganggu Alif yang sangat berkonsentrasi bacaannya.

"Apa sih yang kamu baca, Lif?" Sakti duduk disamping Alif dan melongokkan kepala pada majalah di pangkuan Alif.

Wajah Alif begitu merah, ia langsung menutup majalah itu dengan panik. Tapi Sakti telah membaca judul artikel, dan hal itu membuat wajah Alif terlihat bagai kepiting rebus.

'Sepuluh Posisi Bercinta Paling Favorit untuk Pengantin Baru'

Sakti seketika nyengir mesum dan menatap Alif penuh hasrat.

"Mau praktek sekarang gak, Lif? Aku sangat bersedia kok. "

"Ih.. Mas, apaan sih." Alif segera berdiri dan cepat-cepat meninggalkan kursinya. Sakti segera menyusul istrinya yang melarikan diri ke pantry, kembali menggoda Alif dengan candaan ala suami istri yang lumayan membuat wajah hingga kuping gadis itu memerah.

***

"Buset Kak Andrea..." Alif tercengang ketika mengeluarkan baju dari tas kertas berlogo Victoria Secret yang dipesan oleh kakak iparnya dan harus dikenakan ketika ia tidur. Ia merentangkan sehelai baju minim bertali yang saking transparannya seperti tidak mengenakan apa-apa.

Gadis itu menghela nafasnya, sebetulnya ia sudah sangat malu tertangkap basah oleh Sakti membaca majalah dewasa. Ia tahu itu majalah itu adalah majalah wanita dengan selebritis dunia sebagai covernya tetapi ia tidak mengira isinya penuh dengan tips seputar hubungan suami istri dan disajikan secara vulgar. Mengingat apa yang ia baca tadi membuat kuduknya merinding, apakah ia harus melakukan hal itu bersama Sakti?

Hi!! Astaghfirullah!!!

Alif menggelengkan kepalanya kuat-kuat, mengusir khayalannya tentang dirinya dan Sakti melakukan semua yang disebutkan di majalah itu.

Kamu harus bisa Lif... kalau tidak Mas Sakti bisa bosan denganmu dan berpaling pada wanita lain..

Alif kembali memilah pakaian yang kira-kira paling pantas ia kenakan, Alif sama sekali tidak mempunyai nyali mengenakan pakaian tidur kekurangan bahan atau yang disebut Andrea sebagai lingerie itu di depan Sakti. Akhirnya pilihannya ia jatuhkan pada lingerie hitam satin tipis dengan celana pendeknya yang hanya menutupi pangkal pahanya dan berbahan sama. Paling tidak ia masih terlihat mengenakan pakaian dibanding dengan apabila ia mengenakan lingerie transparan lainnya.

Tetapi tetap saja itu adalah baju tidur yang paling terbuka yang pernah ia pakai, Alif menarik-narik celana lingerie yang terlalu pendek dengan risih. Setelah mengenakan lingerie, Alif menyemprotkan parfum pada titik-titik tertentu pada tubuhnya sesuai instruksi Andrea. Menurut Andrea, parfum itu adalah parfum untuk wanita favorit Sakti.

Suara air di kamar mandi di dalam kamar tidur utama apartemen masih terdengar, menandakan bahwa Sakti masih ada di dalam. Akhir-akhir ini Alif mulai menghapal semua kegiatan suaminya sehari-hari, misal Sakti selalu mandi sebelum tidur di malam hari, walau jam berapapun itu.

Alif pelan-pelan menuju tempat tidur raksasa milik Sakti, laluia duduk dan menarik nafasnya.

Apa aku harus benar-benar melakukan hal ini?

Alif berbaring di atas tempat tidur yang terasa sangat luas.

Tempat tidur ini memang diperuntukkan bagi dua orang. Apakah dulu juga Deidre tidur di sini dan bercinta dengan Mas Sakti?

Alif berpikiran negatif kembali dan pikirannya itu membuatnya kesal, Sakti telah memilihnya dan laki-laki itu menjadi suaminya sekarang dan seharusnya ia tidak memikirkan hal-hal yang buruk.

Alif membalikkan tubuhnya, merasa risih dengan lingerie yang ia kenakan. Gadis itu hendak menarik bed cover yang terlipat dibawahnya untuk menutupi tubuhnya. Tetapi sebelum ia melaksanakan niatnya, suara pintu kamar mandi dibuka..

"Alif?"

Sakti berdiri di depan pintu kamr mandi, laki-laki itu masih mengenakan handuk di pinggangnya. Dada bidang laki-laki itu masih basah oleh air dan belum sempat ia keringkan, begitu juga dengan rambutnya. Sakti tidak percaya Alif berada di atas tempat tidurnya dan mengenakan pakaian yang begitu minim. Darah Sakti berdesir, sesuatu yang panas dari pusat tubuhnya mulai menyebar.

Alif terkesiap, gadis itu membeku... ia pernah melihat Sakti hanya mengenakan pakaian dalam. Tetapi mengapa kali ini laki-laki itu terlihat begitu sexy dengan tubuh dan rambutnya yang basah, wangi sabun maskulin laki-laki itu juga ikut membuat gadis itu berdebar.

Alif meneguk air ludahnya, tidak tahu perasaan apa yang ia rasakan saat ini..

Sementara Sakti bagai terhipnotis, ia perlahan mendekati ranjang tempat istrinya berbaring. Segala sesuatu tentang gadis itu sangat menggodanya saat ini, tungkainya yang telanjang, lengan dan dadanya yang halus yang biasanya terlindung oleh pakaian kini terpampang jelas tanpa ditutupi apa-apa...

Sebentar lagi, Sakti merasa ia akan kehilangan kendali dirinya...

My Young BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang