Part 9a: The Proposal

72.9K 5.8K 142
                                    

"Sebetulnya tadi aku ke kantormu, tetapi sesampainya di sana Sekretarismu yang namanya.. err.. Iwan mengatakan kalau dirimu di rawat di rumah sakit ini karena tipes." Deidre tersenyum lembut memandang Sakti, tatapan wanita itu membuat sejuta kenangan indah tentang pernikahan mereka kembali berkelebat di benak Sakti.

Sakti mengangguk tanpa mengatakan apa-apa, laki-laki itu mengira-ngira apa yang akan diinginkan Deidre padanya saat ini.

Alif hanya menyimak percakapan sepasang manusia yang terlihat begitu sempurna apabila disandingkan dan pernah terikat dalam pernikahan lima tahun yang lalu, gadis itu cukup tahu diri dengan menempatkan dirinya di sudut ruangan.

"Masih belum berubah, kamu lebih menyukai mempekerjakan sekretaris berjenis kelamin laki-laki..." Deidre tertawa kecil, ia masih ingat Sakti begitu alergi dengan sekretaris wanita karena Sakti begitu kewalahan dengan tingkah laku konyol setiap sekretaris wanita yang mengejar-ngejarnya.

Sakti tersenyum, laki-laki itu tahu Deidre tidak akan pernah cemburu dengan sekretaris wanita, mantan istrinya itu sangat percaya diri akan daya tarik dirinya sebagai seorang perempuan. Hanya memang karena Sakti tidak pernah nyaman dengan keberadaan perempuan yang selalu mengejarnya ketika ia masih bekerja sebagai seorang CEO di sebuah bank berskala internasional.

"Jadi Dear Deidre... apa kabarmu sekarang?" Sakti memandang mantan istriya tajam, ia lelah dengan basa-basi tanpa tujuan ini.

Perempuan itu tertawa renyah melihat tatapan tajam Sakti yang menusuknya, Deidre tahu kalau Sakti mungkin masih mencintainya tetapi juga ragu dengan dirinya sendiri. Dan Deidre begitu bahagia karena Sakti masih memanggilnya dengan nama kesayangan laki-laki itu padanya, Dear Deidre.

"I miss you Sakti.." Deidre menyentuh lengan Sakti lembut, membuat Sakti melirik pada jemari panjang dan halus yang menyentuh kulit lengannya yang telanjang, membuat kuduk laki-laki itu sedikit meremang.. entah karena gairah ataupun sesuatu yang lain, Sakti tidak bisa memastikannya.

Alif yang sedang merapikan pakaian-pakaian milik Sakti yang telah dibawakan oleh Ayahnya tadi pagi, hanya mendongak melihat reuni romantis mantan suami-istri itu, tatapan gadis itu terpaku pada tangan Deidre yang mengelus lengan Sakti. Sementara Sakti menyadari tatapan Alif padanya, segera ia menepis jemari mantan istrinya dengan halus.

"Terima kasih karena telah merindukanku... tapi maaf, kita tidaklah seperti dulu lagi Deidre.."

Deidre terkejut, tidak mengira reaksi Sakti akan seperti ini. Sebelum ini, ia sering bertemu dengan Sakti dan laki-laki itu selalu menerima kehadirannya dengan ramah dan bisa dikatakan sikap Sakti cukup hangat. Apakah benar Sakti telah mempunyai kekasih yang baru, yang menggantikan posisinya di hati mantan suaminya. Ia pernah mendengar hal ini dari Miranda beberapa minggu yang lalu dan ia tidak mempercayainya sama sekali.

Lalu Deidre menoleh ke belakang, menatap Alif... apakah gadis kecil ini yang menjadi kekasih Sakti sekarang? Tidak mungkin, Deidre tahu benar bagaimana tipe perempuan favorit Sakti... perempuan dewasa cerdas yang cantik, pintar dan berkelas, bukan gadis dibawah umur yang kusam dan lusuh yang seperti dilhatnya sekarang. Miranda mengatakan kalau gadis kecil yang dikenalkan Sakti padanya adalah gadis yang mempunyai selera berpakaian yang sangat bagus, Deidre menyipitkan matanya.. gadis di depannya jelas berpakaian jauh dari yang dikatakan Miranda, gadis ini kampungan dengan selera grosir tanah abang.

"Alif, coba ke sini sebentar.." Sakti memanggil Alif dengan lembut, membuat Deidre terkejut karena nada suara laki-laki itu persis sama ketika mereka masih bersama, penuh rasa sayang dan cinta.

Alif dengan patuh berjalan menuju tempat tidur Sakti dan berdiri di samping laki-laki itu. Dengan cepat tangan Sakti yang tidak dipasang jarum infus mengambil tangan Alif, menggenggam tangan gadis itu.

My Young BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang