-22-

35.6K 3.9K 13
                                    


Sekarang tidak ada guru yang masuk di kelas Al, atau biasanya disebut jamkos.

Tak ada yang dilakukan nya, ia hanya duduk di kursi nya, dengan ponsel ditangannya.

Bahkan ia membuka ponsel pun tak tau apa yang ingin ia buka, berseluncur dari satu aplikasi ke aplikasi lainnya.

Membosankan memang, tapi ini lebih baik daripada harus bergulat dengan rumus-rumus kimia yang membuat pusing tujuh keliling.

Namun atensi nya teralihkan kala seorang gadis dengan rambut gelombang berwarna cokelat datang menghampiri nya, lalu duduk diatasnya mejanya.

Damn!

"Hai Al!" Sapa gadis itu seperti baru pertama kali berjumpa.

Al menaikkan alisnya.

"To the point," balas Al tanpa membalas sapaan itu.

Alice berdehem sebelum membalasnya.

"Nggak apa-apa sih gue cuman heran aja, sedeket itu Lo sama Riana?" Tanya Alice.

Al menyerngit tanda tak paham.

"Maksud Lo?" Al balik bertanya.

"Itu, gue tadi pagi ngeliat lo sama dia berangkat bareng kayaknya, rangkul-rangkulan juga di tengah lapangan," jawab Alice.

"Itu nggak sesuai sama apa yang lo pikirin, tadi pagi kita emang kebetulan ketemu di gerbang depan, jadi jalan bareng," jelas Al.

"Terus kok lo berdua rangkul-rangkulan?" Tanya Alice lagi.

"Gini ya, emang urusan lo Apasih kalo gue deket sama Riana?" Ujar Al sembari meletakkan hpnya ke dalam laci mejanya.

"Nggak ada sih, sorry ya udah ganggu lo, gue pergi dulu, belajar gih, jangan main hp mulu, entar pelajaran fisika loh,"

"Ouh iya, mapel fav lo kan fisika ya?" Tanya Alice.

Al mengangguk saja, tak berniat membalas pertanyaan tak berbobot itu.

"Oke gue pergi dulu." Ujar Alice terakhir kali.

"Untung tu cewek langsung sadar diri, kalau enggak eneg gue ngedengerin suara dia," celetuk teman Al yang ada disampingnya.

Al hanya terkekeh saja, sudah biasa dia.

———————

"Selamat siang anak-anak," sapa guru yang baru datang ke dalam kelas Riana.

"Siang Pak!!" Balas murid-murid yang sekelas dengan Riana.

"Disini bapak mau ngasih info, seperti biasanya, setiap sebulan sekali kita akan berenang, namun kali ini ada yang berbeda—"

"Bedanya apa pak?" Tanya salah satu anak begajulan yang ada di kelas Riana.

"Dengar dulu aelah!" Ujar teman Riana yang lain, jadi kesal dengan tingkah anak begajulan itu.

"Jadi biasanya kita akan berenang dia kolam berenang yang menjadi salah satu fasilitas sekolah kita, namun kali ini berbeda, kita akan berenang di kolam renang yang akan resmi dibuka, dan sekolah kita telah menjalin kerja sama dengan pihak yang memiliki kolam renang, mereka ingin murid yang ada di sekolah ini menjadi pengunjung pertama mereka," jelas Bapak Olahraga yang mengajar mereka, namanya Riski.

"Widihh ceritanya kita-kita tamu VVIP nih pak?" Tanya salah satu siswa lainnya.

"Mungkin bisa dibilang seperti itu," jawab Pak Riski.

"Untuk masalah biaya, tolong segera diserahkan kepada bendahara kelas, agar lusa tidak ada kendala yang terjadi," ujar Pak Riski.

"Baik Pak! Beres itu mah!" Sahut si anak begajulan tadi.

Si Culun Glow Up [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang