-9-

72K 5.7K 18
                                    

Apa?

Mengapa?

Dimana?

Kapan?

Bagaimana?

Banyak pertanyaan yang bersarang di kepala Riana, dan itu benar-benar membuat emosi nya memuncak.

'Apa yang sebenarnya terjadi?'

'Mengapa Meri berkata demikian?'

'Dimana orang tua nya yang sebenarnya?'

'Kapan peristiwa itu terjadi?'

'Bagaimana cara mengetahui nya?'

Riana benar-benar pusing dengan segala pertanyaan yang ada di benaknya.

Apa maksud Meri? Jadi orang tua nya yang sekarang itu siapa?

Bukan hanya menimbulkan banyak pertanyaan, namun perkataan Meri juga menimbulkan rasa penasaran yang sangat menggangu hari libur nya.

Dan satu pertanyaan lagi yang sempat terlintas di benak nya.

'Dimana jiwa asli pemilik tubuh ini?'

"Setau gue ya, kalok di novel-novel kayak gue nih cerita nya, pasti si jiwa asli nya balik lagi buat ngebantuin, atau enggak dari awal dia juga ngasih ingatan nya gitu, lah ini enggak, pegi ya tinggal pegi, nih hidup nya dikasih ke gue tanpa kisi-kisi sedikit pun, emang anak..'

"Ini gimana gua mau nyelesain masalah kalau gue kayak orang dongo gini nggak tau apa-apa, aelah tau gini gue mending ke surga aja dah, daripada dimari, nggak dihidup yang ana, nggak hidup yang ini, dimana-mana itu kayak nya selalu ada beban ya?!" gerutu Riana frustasi lalu berguling kesana kemari di atas kasurnya.

"Woi siape nama Lo? lupa gue, Riana ye? Muncul kagak Lo, kasih gue petunjuk kek, kasih maps kek, apa kek, ini gue kayak orang dongo tau nggak, nggak tau apa-apa sama masalah hidup Lo sedikit pun, masa iya gue hidup tenang, diam, udah gitu ae?"

"Au ah, weekend gue jadi hancur gara-gara si kawin, mending gue healing dulu," ujar nya memilih jalan akhir yaitu bunuh diri, eh salah, salah, maksudnya healing.

***

Riana tiba disuatu tempat yang kata hewan eh orang namanya cafe, bersama seorang gadis yang tak lain tak bukan adalah Rea.

Ia menatap wajah gadis itu lamat, Hm... mungkin saat dia tiba-tiba glow up kemarin, semua orang pasti memiliki perasaan yang sama seperti yang ia rasakan sekarang, terkagum, walaupun sedikit, tapi rasa yang paling dominan itu adalah, rasa tak percaya.

Ya, tak percaya bahwa Rea yang di depan nya sekarang adalah Rea yang ia kenal dulu.

Mata nya yang sedari dulu bulat nan indah, dengan rambut tergerai dan ada dua ikatan yang di request Riana di samping kiri dan kanan kepala Rea.

Dengan sweater soft pink pilihan Riana yang membalut tubuh Rea dengan rok panjang sampai ke mata kaki nya.

Kepala yang berputar kesana kemari melihat sekeliling, tak ada habis nya ia membulatkan mulutnya merasa kagum, tanpa memperdulikan tatapan selidik Riana.

Ingin memutar kepalanya lagi ke arah lain, tiba-tiba kepalanya ditahan oleh seseorang dari belakang nya, tentu saja bukan Riana karena posisi Riana itu ada di depan nya.

Hampir ia berteriak kuat namun sepersekian detik nya ada satu tangan lagi yang membekap mulutnya, berurat.

Ia mendongak oh astaga, prince charming dari mana ini.

Riana yang di depannya juga ikut membelalak kan matanya, melihat ketampanan tiada tara milik laki-laki yang tiba-tiba datang, yang sayang nya malah menghampiri Rea bukan dirinya.

Si Culun Glow Up [TERBIT]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora