1. Mantan yang Merepotkan

4.8K 317 13
                                    

Haloooo semuanya, apa kabar? Semoga sehat-sehat, ya.

Ada yang masih mengikuti akun ini? Hehehe

Cerita ini udah aku rombak, ya. Karena aku merasa yang kemarin feel nya kurang. Semoga suka.

Jangan lupa kasih bintang, ya. Terima kasih dan selamat membaca.




"Papa jahat! Papa ngga sayang aku lagi!"

Lengkingan yang memekakan telinga disusul suara pintu berdebum, menyebabkan perempuan bertubuh mungil yang tengah duduk di ruang tamu itu tersentak. Menarik napas panjang untuk menetralkan degub jantungnya, dia lantas mendongak begitu mendengar suara langkah kaki mendekat.

"Tidak berhasil?" tanyanya ketika wajah pria dewasa di depannya tampak murung. Gurat kecewa terlihat jelas di sana.

Tak ada lagi pertanyaan meski jawaban belum didapat, Alma—perempuan itu—membiarkan sang tamu yang tidak lain adalah ayah anaknya duduk di sofa. Sejujurnya dia sudah menebak apa yang terjadi, mengingat sebelum menjemput anak mereka dari sekolah, pria itu mengatakan padanya akan mengabarkan sebuah berita pada anak mereka.

Beberapa menit berlalu masih belum ada kata yang keluar dari mulut mantan suaminya, menyebabkan dia merasa tidak nyaman. Masalahnya saat ini hanya mereka berdua tanpa orang lain di ruang tamu yang sekarang lebih tampak seperti gudang karena banyaknya barang.

"Lebih baik kamu pulang sekarang, kamu bisa mencoba bicara lagi dengan Sasa besok sepulang sekolah." Pengusiran secara halus Alma lakukan sebab belum ada satu kata pun yang muncul dari lawan bicaranya.

"Kenapa kamu ngga mau membantuku menjelaskan pada Sasa?"

Pembahasan yang sama dan Alma merasa malas untuk mengulangi alasannya karena pasti akan berakhir dengan perdebatan. Namun, tak menjawab pun juga percuma sebab tak ada tanda-tanda mantan suaminya itu ingin hengkang dari rumahnya.

"Aku sudah bilang berapa kali, 'kan. Itu urusanmu dan aku ngga mau ikut campur. Hubungan kita sebatas orang tua bagi Sasa, jadi kalau kamu mau menikah lagi, ya, jelaskan sendiri!"

Alma paling tidak suka dibilang belum move on hanya gara-gara belum terlihat menggandeng pasangan baru sejak perceraiannya, karena itulah dia sangat membatasi komunikasi dengan mantan suaminya. Selama ini yang mereka bahas hanya seputar Sasa, bahkan perihal mantan suaminya punya kekasih baru dia tahunya dari sang putri.

"Yakin karena itu? Bukan karena kamu masih ... mengharapkanku?"

Tunggu! Alma merasa pendengarannya baik-baik saja, tapi kenapa sekarang dia mendengar pertanyaan paling tidak masuk akal dalam hidupnya?

Mengharapkan, katanya? Omong kosong macam apa itu?

"Sepertinya kamu lagi ngga baik-baik saja, jadi silakan pulang sebelum omonganmu semakin melantur!" Alma membuang napas jengkel, jika tak mengingat sopan santun pasti sekarang ini dia telah menyeret laki-laki itu keluar dari rumahnya.

"Kamu mengusirku?"

"Iya!" Tangan Alma terkepal erat lantas membuat gerakan seolah ingin meninju seseorang ketika mantan suaminya itu pergi begitu saja tanpa mengucapkan apapun lagi.

Heran menguasai diri kala lagi-lagi terbersit pertanyaan kenapa dulu dia begitu mencintai laki-laki itu?

Laki-laki yang hobi sekali menyebabkan darahnya mendidih dengan selalu menyulut pertengkaran.

Baru saja dia akan beranjak dari ruang tamu setelah berhasil mengumpulkan ketenangan, suara pintu terbuka langsung mengalihkan perhatiannya. Dia bersiap mengomel jika mantan suaminya itu yang datang lagi.

MENGULANG KISAHحيث تعيش القصص. اكتشف الآن