•37• Petrokimia

183 29 3
                                    

Kadang, janji adalah kebohongan termanis.

👑

Petrokimia adalah bahan kimia apa pun yang diperoleh dari bahan bakar fosil. Ini termasuk bahan bakar fosil yang telah dipurifikasi seperti metana, propana, butana, bensin, minyak tanah, bahan bakar diesel, bahan bakar pesawat, dan juga termasuk sebagai bahan kimia pertanian seperti pestisida, herbisida, dan pupuk, serta bahan-bahan seperti plastik, aspal, dan serat buatan.

👑

"Apa itu tertuju sama—"

"DIZCHA, KAMU BELUM ISTIRAHAT?"

Refleks Dizcha menoleh ke pintu kamarnya yang dibuka oleh seseorang. Itu pasti Bu Meliana, Dizcha yakin.

Buru-buru Dizcha mematikan ponselnya. Tidak peduli dengan pembicaraan sepenting apa yang tengah dibicarakan bersama sahabat-sahabatnya.

"Di–Dizcha lagi pengin ngobrol sama teman. Gak apa-apa 'kan, Bu?"

Bu Meliana hanya berdiri di pintu sembari bersandar ke kusen. Mengangguk mengizinkan dengan senyuman yang mengembang.

"Boleh, asal tidak mengganggu waktu belajarmu," jawab Bu Meliana.

"Terima kasih, Bu."

"Ya sudah Ibu keluar dulu. Jangan lama-lama ya, kamu harus istirahat, lalu belajar lagi bersama Ibu," pamit Bu Meliana. Tidak lupa ia mengingatkan Dizcha untuk istirahat.

"Iya, Bu."

Bu Meliana pergi menjauh dari kamarnya, tidak lupa juga dia menutup pintu kamar.

Selama di Sydney, Dizcha tidak tinggal di hotel yang telah disediakan oleh tuan rumah. Dizcha tinggal di rumah milik Bu Meliana.

Buru-buru Dizcha menyalakan ponselnya. Meminta pada Gizca untuk menambahkannya ke sambungan telepon.

"Aman, 'kan?" Pertanyaan dari Aina langsung diangguki olehnya.

"Oke, kita lanjut aja deh biar cepat. Tadi kita bahas sampai mana?" tanya Dizcha.

"Tadi pas lo matiin telepon kita udah bahas soal kompetisi. Soal Ms. Kimberly kita sepakat buat obrolin ini pas kita udah kumpul lagi di sekolah," jawab Gizca.

"Kalau gak bisa kumpul lagi, gimana?" Pertanyaan konyol Aira langsung mendapatkan lirikan tajam dari Aina.

"Ya pasti bisa kumpul, lah! Lo ngomong apaan sih, Ra? Kayak lo mau mati besok aja," ketus Liora.

Liora yang biasa dekat dengan Aira saja kesal mendengar pertanyaan itu.

"Tau tuh. Kayaknya nih adik gue abis obatnya, jadi ngelantur gitu deh. Maklum ya, mungkin obatnya habis, di Osaka juga lumayan susah nyari resep obat yang sama," gurau Aina.

"Gue tabok juga ya lo, Ai!" ancam Aira melayangkan tangannya, siap untuk memukul kakak kembarannya.

"Kayak lo berani aja, Ra, Ra," cibir Gizca.

Pembicaraan serius mereka memang patut diselingi dengan candaan-candaan kecil. Jika tidak, semuanya akan terasa lebih memusingkan dari apa yang sebenarnya terjadi.

👑

"Lo mau ke mana?"

"Osaka."

'𝐒𝐆𝐆' 𝐀𝐦𝐛𝐢𝐭𝐢𝐨𝐮𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥𝐬 [𝐄𝐍𝐃]Where stories live. Discover now