•4• Dinasti

596 68 2
                                    

Rumah belum tentu adalah tempat bagi segala rasa bermuara. Rumah bisa jadi hanya sebuah bangunan yang diberi label 'rumah'.

👑

Arti kata dinasti dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah di.nas.ti [n] keturunan raja-raja yang memerintah, semuanya berasal dari satu keluarga : pemerintah—Ming pernah menguasai daratan Korea dan Birma.

👑

Pintu ruang guru terbuka keras hingga membuat yang berada di dalam terperanjat kaget. Pelakunya ialah salah satu murid di Class Crown, Dizcha Amleschine.

Bu Rinai menunduk malu mengetahui pelakunya ternyata muridnya sendiri. Dengarlah, mulai ada guru yang berbisik-bisik.

"Dizcha, bisa pelan-pelan?" tegur Bu Rinai.

"Maaf, Bu."

Dizcha mendekati meja Bu Rinai dan meminta berkas-berkas yang Gizca serahkan. Ia memintanya dengan cara sopan, tidak seperti saat masuk ke ruangan ini.

Gizca yang hendak mencegah apa yang Dizcha lakukan juga tidak bisa karena tiba-tiba saja Aina datang. Memegangi kedua lengannya dan menginterupsinya untuk diam.

Setelahnya Dizcha pamit keluar dan membawa serta berkas-berkas itu. Sementara Aina menarik tangan Gizca agar si empunya juga ikut keluar dari ruangan.

Mereka pergi ke rooftop gedung istimewa, tepatnya di lantai tujuh gedung tersebut. Aina masih setia memegangi lengan Gizca.

Mengambil sertifikat TPA milik Gizca lalu menyerahkannya pada Aina. Tangan kanannya merogoh saku rok sekolahnya dan mengeluarkannya kembali dengan korek gas dalam genggamannya.

Menyalakan koreknya dan membakar beberapa lembar kertas itu. Terakhir ia memasukkan kertas yang sudah setengah terbakar itu ke dalam tempat sampah.

"Sialan lo, Dizcha!" Gizca berteriak sembari terus memberontak.

Aina melepaskan cengkeramannya saat sudah memastikan kalau yang tadi Dizcha bakar sudah benar-benar hangus menjadi abu.

Dizcha bergerak mendekat. Mencengkeram dagu Gizca kuat-kuat.

"Karena lo gak bisa dibilangin pakai cara princess, maka kita harus gagalin pakai cara iblis," ujar Dizcha tajam.

"Gue benci sama elo, Diz," kata Gizca.

"Ya sama. Gue juga benci sama lo," balas Dizcha santai.

Aina tersenyum miring. Baginya ini adalah hiburan.

"Masih untung kita gak bakar sertifikat TPA lo juga. Kalau sampai kita bakar, lo udah gak bisa lagi sekolah di sini," sinis Aina.

Gizca menggerakkan giginya. Sungguh ia membenci hari ini. Terutama mereka berdua.

"Gue benci kalian berdua."

"KITA JUGA!"

👑

"Gue kaget semalam, Ra. Dikira ada apa rame-rame, ternyata lo sama Aina berantem. Sorry ya, pasti gara-gara gue."

"Hm. No problem, udah biasa juga," balas Aira.

"Maksudnya lo sama Aina sering berantem gara-gara gue?" tanya Liora bingung.

Aira menyantap makanannya dan mengangguk jujur. "Lo ngerti ternyata."

Liora memutar bola matanya sekali. Sahabatnya ini memang terlalu jujur. Sulit jika menyuruh Aira berbohong tentunya.

Mereka melanjutkan makannya masing-masing. Aira juga begitu lahap makannya. Mungkin efek kelelahan setelah lomba renang tadi. Bahkan rambutnya pun masih basah dan belum sempat dia keringkan.

'𝐒𝐆𝐆' 𝐀𝐦𝐛𝐢𝐭𝐢𝐨𝐮𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥𝐬 [𝐄𝐍𝐃]Where stories live. Discover now