•20• Titanium

214 28 0
                                    

Ketika kamu tidak bisa tidur di malam hari itu karena kamu bangun di mimpi seseorang.

👑

Titanium  adalah logam paling banyak kesembilan di kerak bumi. Titanium tidak ditemukan secara bebas di alam tetapi ditemukan dalam mineral seperti rutile (titanium oksida), ilmenit (besi titanium oksida), dan sphene (titanite atau kalsium titanium silikat).

👑

"Ada banyak yang gak lo tau. Padahal baru tiga hari di sana, Li," kata Aira.

"Maksudnya?"

Mereka tengah berbicara via video call. Aira menggigit roti yang sudah diolesi selai cokelat dan mengunyahnya.

"Mr. Ernest gak ngomong apa-apa ke gue. Jelasin Ra, cepat!" desak Liora penasaran.

Aira melirik Aina sebentar, meminta persetujuan. Sayang, Aina menggelengkan kepalanya.

"Mending lo fokus aja sama lombanya, Li. Takutnya lo malah jadi kepikiran di sana," ujar Aina tanpa memperlihatkan wajahnya ke kamera.

Liora berdecak kesal. Sudah dibuat penasaran, giliran meminta penjelasan justru diminta untuk melupakannya.

"Iya. Nanti setelah lo balik ke Indo juga pasti bakalan tau."

"Gue pulang ke Indo sekarang aja deh. Penasaran, Ra," rengek Liora seperti anak kecil.

"HEH LO MAU GUE PUKUL YA, LI?!" sentak Aina memarahi temannya.

Aira tertawa pelan menampilkan bagian-bagian kecil roti yang belum dia telan dan masih bertahan di lidah. Jarang-jarang Aira tertawa seperti ini.

Liora memang terkadang bicara sembarangan. Tidak pernah berpikir dua kali. Yang terpenting apa yang dia pikirkan selama ini terjawab. Tidak peduli lagi dengan yang lainnya.

Sepertinya hubungan antara Aina dan Liora sudah perlahan membaik. Sejak pesta di rooftop gedung utama waktu itu, mereka sangat jarang bertegur sapa. Jika ada yang penting barulah mereka akan berbicara.

Tapi, soal tiket ke Belanda ... sepertinya tetap dibatalkan oleh Aina. Gadis itu sudah terlanjur kesal kala itu.

"Galak banget sih lo, Ai. Please deh ini gue penasaran banget ...."

"2.490. Lo bakalan nemuin angka itu nanti."

👑

Selepas dari cafetaria, Dizcha tidak benar-benar langsung ke perpustakaan. Dia mengendarai mobilnya untuk menuju ke sebuah tempat.

Hanya sepuluh menit Dizcha mengendarai mobilnya. Ia memarkirkan mobil lalu turun. Tempat ini lagi.

Sebelumnya Dizcha juga pernah datang ke tempat ini. Itu pun secara tidak sengaja.

Sedangkan hari ini, dia sengaja datang ke sini, dan juga membuat janji dengan seseorang.

Gadis itu melangkahkan kakinya menuju ke sebuah kursi yang ada di bawah pohon besar itu. Duduk di sana dan menunggu orang itu datang.

Dizcha menurunkan resleting jaketnya sampai bawah. Pagi ini cukup dingin karena tadi subuh sempat hujan. Heran, para calon siswa itu masih saja semangat datang ke sekolah.

'𝐒𝐆𝐆' 𝐀𝐦𝐛𝐢𝐭𝐢𝐨𝐮𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥𝐬 [𝐄𝐍𝐃]Where stories live. Discover now