•13• Massa Jenis

316 34 1
                                    

Hanya ada Tuhan. Manusia adalah ilusi optik.

👑

Massa jenis adalah satuan untuk perbandingan antara massa benda dengan volume.

👑

Markas Afectio berada. Wirdzone yang akan datang menemui, itu atas permintaan Zaidan—ketua Wirdzone.

Alvarez berhadapan dengan Zaidan langsung di barisan terdepan. Keduanya saling menatap tajam.

Alegra dan Arvin juga saling berhadapan. Posisi mereka sedikit ke belakang dari ketuanya. Sama, tatapan mereka tajam, tidak ada yang namanya tatapan teduh saat ini. Begitupun dari para anggota.

Markas Afectio ini adalah markas milik Loridz angkatan sembilan. Alvarez meminjamnya dari Alex.

"Mau lo apa sebenarnya?" tanya Alvarez. Rahangnya menegas.

Zaidan tersenyum smirk. Sepertinya saat ini akan sangat mudah untuk memancing emosi Alvarez. Begitulah kira-kira apa yang tengah Zaidan pikirkan.

"Lo nanya maunya gue atau maunya Wirdzone?" Zaidan bertanya kembali.

"Keduanya."

"Oke. Kalau gue maunya itu Aira. Aira pindah sekolah ke SMA gue. Mudah, 'kan? Tapi kalau Wirdzone ... Wirdzone maunya Loridz bubar!" papar Zaidan dengan nada menyentak.

"Halu!" cibir Alva.

Seluruh anggota Loridz tertawa. Benar, halusinasi. Jangankan Zaidan yang berbeda sekolah dengan Aira, banyak para lelaki yang satu sekolah saja kesulitan mendapatkan Aira.

Tapi, ada satu laki-laki yang mungkin bisa mendapatkan gadis itu.

"Galang mana?" tanya Avi kepada Edwin.

"Kabur!" sahut Haiden—anggota inti Wirdzone.

"Galang kabur gara-gara kalian. Kalian tau? Bukan Galang pelakunya! Bukan dia yang udah ngelakuin tindak bullying ke Vika!" bentak Arvin.

Avri lebih dulu maju. Dia menendang perut Haiden cukup keras hingga laki-laki itu meringis kesakitan.

"Apa buktinya?" tanya Malvin.

"Sekarang kita emang gak punya bukti. Tapi ... setelah kita punya bukti, lo ...." Zaidan menunjuk Alvarez tepat ke wajahnya. "... lo harus mengakui kekalahan geng lo ini dan bubarin Loridz!"

Alvarez maju selangkah. Dia memutar sebelah tangan Zaidan hingga lelaki itu mengerang keras.

"Loridz nggak akan pernah bubar asal lo tau," bisik Alvarez tepat di telinga Zaidan.

Melihat Zaidan kesakitan membuat anggotanya naik pitam dan menyerang Loridz. Tapi Loridz tidak tinggal diam. Mereka membalas pukulan demi pukulan yang dilayangkan lawannya.

Freeza menangkis kaki Jayden yang hampir menendang bagian dadanya. Jayden terlihat hampir kehilangan keseimbangannya karena dia hanya berdiri dengan satu kaki.

"Jangan pernah dekati Adel lagi!" peringat Freeza mendorong dan melepaskan kaki Jayden hingga laki-laki itu terjatuh ke lantai.

"Lo nggak berhak larang-larang gue," balas Jayden.

"Elo yang gak berhak buat memiliki Adel. Cuma gue ... cuma gue yang berhak!"

Jayden berdiri lalu memukul wajah Freeza dan membuatnya tersungkur. Dia memanfaatkan kesempatan dan duduk di perut Freeza. Dengan cara ini, ia memukul wajah Freeza sebanyak mungkin dan sekeras mungkin.

'𝐒𝐆𝐆' 𝐀𝐦𝐛𝐢𝐭𝐢𝐨𝐮𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥𝐬 [𝐄𝐍𝐃]Where stories live. Discover now