•14• Neuron

276 36 1
                                    

Orang bodoh yang berakal nilainya sama dengan orang cerdas yang pelupa.

👑

Neuron adalah unit kerja sistem saraf pusat. Terdiri dari 12 nervus kranial, semua nervus spinal, dan cabangnya. Fungsinya sebagai penghantar informasi berupa rangsangan atau impuls. Dengan adanya sel-sel saraf ini, baik organ maupun sistem gerak bisa memberikan respons sebagaimana mestinya.

👑

"Lio!" seru Aira.

Liora tetap diam saja di kursinya. Matanya fokus menatap handphone miliknya yang sedang menayangkan sebuah video pembelajaran.

Aira beranjak, melangkah satu kali, dan menarik paksa earphone yang terpasang di kedua telinga Liora. Pantas saja suaranya tidak dihiraukannya.

"Kenapa?" tanya Liora menyatukan kedua alisnya.

"Lo kapan berangkat ke Lisbon?"

"Besok."

Gadis dengan inisial AMG itu membelalakkan kedua matanya. Besok? Hari Sabtu?

"Gue mulai lomba tanggal delapan belas, Ra. Jangan kaget gitu deh. Toh nanti gue balik lagi ke Indonesia pun lo udah berangkat ke Osaka," balas Liora santai.

International Biology Olympiad—Liora akan mewakili Indonesia untuk mengikuti kompetisi akademik bidang biologi di Lisbon–Portugal yang akan diadakan pada 18–23 Juli tahun ini.

Setiap tahunnya selalu saja ada siswa/siswi yang mewakili kompetisi akademis tingkat internasional yang berasal dari SMA Gold Garuda. Dari tiap-tiap mata bidangnya pasti ada yang berasal dari SGG.

"Guru yang dampingi lo siapa?" tanya Aira.

"Mr. Ernest," jawab Liora seadanya.

"Loh ... cowok?"

Mr. Ernest adalah guru mata pelajaran biologi yang kebagian mengajar di kelas Saintek. Sayang sekali tidak menjadi guru di kelas istimewa.

Liora mengangguk cepat. "Kenapa emangnya?"

Aira menarik napasnya berat, seperti ada kekhawatiran tersendiri melihat Liora akan mengikuti kompetisi di luar negeri dengan pendampingnya guru laki-laki.

"Lo enggak takut emangnya?"

Liora menggeleng. Untuk apa takut? Walaupun sosok Mr. Ernest terlihat menyeramkan, dia tetaplah guru yang akan mendampingi anak muridnya selama lomba.

"Dia guru yang baik. Gue kenal dia, kalau latihan juga sama dia kok. Jadi, lo gak usah khawatirin gue. Everything will still be fine," jawab Liora meyakinkan Aira yang nampaknya benar-benar takut terjadi sesuatu terhadap dirinya.

"Li." Panggilan seseorang dari pintu mengalihkan atensi mereka berdua. Reynal berdiri di sana dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana.

Reynal berjalan mendekat, menyunggingkan senyum tipis yang hanya tertuju kepada Liora saja.

Aira mendengkus sebal. Ia memutuskan untuk keluar kelas tanpa berkata apa-apa kepada Liora ataupun Reynal.

"Besok gue boleh antar lo ke bandara?" izinnya dengan suara yang pelan. Takut-takut ada orang lain yang menguping.

"Kata Mrs. Kimberly, enggak boleh ada satu pun siswa SGG yang ikut ke bandara selain yang ikut kompetisi. Bahkan dia sendiri juga gak ikut ke bandara, cuma gue sama Mr. Ernest doang," jawab Liora menolak secara halus.

'𝐒𝐆𝐆' 𝐀𝐦𝐛𝐢𝐭𝐢𝐨𝐮𝐬 𝐆𝐢𝐫𝐥𝐬 [𝐄𝐍𝐃]Where stories live. Discover now