Part 35 | Liburan Bersama Chaffinch

10.2K 1.6K 95
                                    

Thana terbangun di tempat berbeda. Ruangan asing dengan suara ombak membuat ia termenung di atas tempat tidur.

Dia tak ingat jika Chaffinch memiliki niat untuk pindah rumah. Lalu, bagaimana bisa ia terbangun ditempat berbeda?

Kemarin malam, ia ingat dengan jelas jika ia masih berada di kamarnya. Benar-benar mengejutkan jiwanya melihat hal seperti ini.

Tok... Tok... Tok...

"Nona, jika anda telah bangun, tolong bergegas mandi dan sarapan. Tuan telah menunggu di bawah. "

Hening selama beberapa saat, sampai Thana membuka suaranya, "ya. "

Begitu dia membalas, suara langkah kaki terdengar semakin tipis seiring kepergian pelayan itu.

Thana menyibak selimut yang membungkus tubuhnya hangat, suara ombak yang menyegarkan menyapa indera pendengarannya. Gorden putih tipis berkibar seiring angin menyapu pantai, membuat udara semakin sejuk.

Thana menatap takjub pemandangan didepannya. Ia belum pernah berkunjung ke tepi pantai, dan pemandangan ini berhasil mencuri perhatiannya. Birunya air laut dengan birunya langit seakan bersatu saat Thana memandang jauh ke sana. Perlahan, senyum terbit di bibir tipisnya. Jantungnya berdetak tak normal, ini menyenangkan. Hal pertama yang membuatnya senang, ia merasakan kebebasan hanya dengan melihat pemandangan ini.

Tak sabar untuk menemukan sesuatu yang baru, Thana sedikit bersemangat saat langkah kakinya membawa ia ke kamar mandi.

15 menit berlalu, kini Thana menuruni tangga hingga sampai di depan ruang keluarga. Kepala pelayan telah berdiri di bawah seakan menanti kedatangannya.

"Nona, mari ikuti saya. "

Dia berjalan lebih dulu dengan diikuti Thana dari belakang. Melihat sekelilingnya, ia menyadari jika ia berada di sebuah Villa. Mungkin, Villa pribadi.

Sampai di ruang makan, Chaffinch telah menunggu dengan secangkir kopi didepannya. Sesekali ia menyesap kopi tanpa mengalihkan pandangannya dari Handphone ditangannya.

Saat langkah kaki terdengar, baru kemudian Chaffinch mengangkat pandangannya. Gadis itu telah berdiri di dekatnya, memandang ke bawah tanpa berniat melihat ke arahnya.

Gadis kecil itu telah tumbuh dengan sangat baik, meski ditengah kondisi yang tak memungkinkan.

"Duduk dan makan sarapan mu. "

Suara serak yang dalam membuat Thana tersentak kaget. Kemudian dengan cepat menarik satu kursi ke belakang dan mendudukinya. Didepannya terdiri berbagai macam makanan hingga ia bingung ingin memakan apa.

Mengambil selapis roti tawar, ia mengolesinya dengan selai coklat. Chaffinch memperhatikan gerak-geriknya secara terang-terangan.

Mata tajam Chaffinch membuatnya kesulitan mengambil tindakan. Itu terlalu mengintimidasi, dan ia tak pernah kuat akan hal itu.

Mencoba abai, ia terus memasukkan makanan ke dalam mulutnya, dan berharap roti itu cepat habis hingga ia tersedak.

Tanpa kata, Chaffinch menyodorkan segelas air putih yang langsung di ambil oleh Thana. Ia tak lagi memperdulikan siapa yang memberinya, yang terpenting rasa tak mengenakkan di tenggorokannya segera menghilang.

"Pelanlah. "

Tepukan lembut menyambut punggungnya yang berlapis kain tipis. Membuat rasa dingin dari tangan besar itu menyerap cepat ke kulit punggungnya. Ia menegang, namun Chaffinch yang mengetahui hal itu tak berniat menghentikan tindakannya.

Menstabilkan napasnya yang sempat tak teratur, Thana perlahan menggerakkan tubuhnya agar tak lagi bersentuhan dengan telapak tangan Chaffinch.

"Setelah selesai, aku akan membawamu berkeliling. "

Mute VillainessWhere stories live. Discover now