Part 19 | Drama Gadis Lemah dan Pangeran Tampan (2)

10.5K 2K 276
                                    

Thana beranjak meninggalkan kerumunan dengan angkuh. Di belakangnya, Cabel mengikuti dengan diam. Wajahnya memerah karena letupan rasa bahagia tak terkira.

Sedari awal Cabel sudah tak menyukai gadis itu. Ia terlalu malas melihat drama di depannya. Gadis lemah dan Pangeran yang kuat. Itu dongeng zaman dulu yang sudah tak laku jika di pasarkan.

Tapi, jika Ia melihat punggung angkuh Thana, Ia merasakan perasaan bahagia. Thana, Ia akan menjadikannya panutan. Gadis itu sangat luar biasa baginya.

"Tunggu! "

...

Thana terdiam di tempat saat tangannya di cekal oleh seseorang di belakang. Memutar tubuh, ia mundur ke belakang hingga sejajar dengan orang yang mencekal lengannya.

Thana menaikkan sebelah alisnya saat siswa itu menatap dalam kornea matanya.

"Ada apa, Aldy? "

Suara rendah Thana menyentak lamunan singkat Aldy. Berdeham, ia mulai membuka suara, "kamu belum meminta maaf pada Tata. "

"Untuk? "

"Tabrakkan tadi. "

Menghela napas rendah, Thana melepaskan tangan yang mencengkeram nya.

"Apa kamu melihat kejadiannya? "

Matanya tak menatap sedikitpun pada wajah lelaki di depannya. Fokusnya lebih pada pergelangan tangannya yang memiliki bekas kemerahan samar.

"Tidak. Tapi, jelas kamu yang salah. "

Thana terdiam. Jemarinya mengusap lembut pergelangan tangannya sebelum membuka suara.

"Kamu bodoh? "

Semua yang menonton adegan itu tercengang saat mendengar apa yang terucap dari bibir Thana. Berdo'a dalam hati agar Thana tetap selamat.

"Tahu apa kamu? "

Suara kerasnya tak mengusik ketenangan Thana sedikitpun. Ia masih fokus pada pergelangan tangannya tanpa mau melihat wajah pria di depannya.

"Entahlah."

Thana mengangkat kedua bahu acuh menjawab pertanyaannya.

"Lalu bagaimana bisa kamu menyebutku bodoh? "

Thana menjawab dengan tenang, "kamu seperti lalat. Sangat menyebalkan. "

Suasana kantin bertambah panas saat kata-katanya berhasil menyentil ego Aldy yang setinggi langit.

Tak pernah ada seorangpun yang bisa menghinanya. Tapi, gadis di depannya, untuk pertama kalinya, ia dengan mudah menyinggung egonya.

"Aldy, sudah. Aku tidak apa. Lagi pula, biarkan saja, mungkin Cecil ingin merubah dirinya kali ini. "

Pernyataan dari Tata membuat Aldy berpikiran lain.

"Cecil, apa ini salah satu caramu untuk membuatku jatuh cinta padamu? "

Usapan di pergelangan tangannya terhenti begitu ia mendengar pertanyaan Aldy. Lelaki itu sangat percaya diri dengan dirinya sendiri.

Mengangkat wajah, Thana memandang pada sekitar. "Hal apa yang kamu miliki hingga aku akan mengemis perhatian padamu? "

Kata-kata yang tidak dapat terpikirkan oleh Aldy akan terucap dari bibir Thana, kini terealisasikan di depannya.

"Tidak butuh alasan apapun. Kamu memang selalu mencari perhatian ku. "

Semua membenarkan ucapan Aldy. Sebelum kecelakaan itu, Cecil yang di kenal mereka selalu mengejar perhatian dari pangeran sekolah.

Tak henti-hentinya ia mengganggu ketenangan Aldy dan Tata. Seperti bayangan, Cecil selalu berada di manapun mereka berada, dan mengacaukan semuanya.

Mute VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang